Pages

Friday, 20 January 2012

haji sebagai ibadah




Haji merupakan Perjalanan Rohani menuju Rahmat dan Karunia Allah.

Haji meninggalkan saudara, kesehatan dan semua yang berhunbungan dengannya dengan aman. Melakukan perjalan yang tidak mudah demi mengharapkan ridha Allah.

"Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh” QS (22:27)

Haji merupakan bentuk ibadah, dimana dibutuhkan faktor fisik dan rohani.
Oleh karena itu, bentuk ibadah fisik dengan menyerahkan diri dan melewati kesulitan dijalan Allah, Menunjukkan bahwa dia telah menyelesaikan tugasnya kepada Allah dan menyerahkan diri tiada lain selain kepada Allah. Haji yang sempurnah ini merupakan tujuan untuk mengharapkan pahala dan ridha Allah. Inilah sesungguhnya tujuan ibadah manusia. Hati nurani manusia benar-benar bangkit , disucikan dan dibersihkan dari segala kejahatan dan sekutunya, menyerahkan diri dengan penuh memberikan ketulusan.

Tujuan Haji yang sempurna adalah semua ibadah haji dalam Islam secara keseluruhan dan harus dilakukan menharap Ridho Allah. Ini adalah tujuan dari ibadah mutlak manusia. Membangunkan kesadaran manusia dan manusia sampai benar-benar diberikan, dimurnikan dan dibersihkan dari segala kejahatan dan wakil, memberikan ketulusan niat yang terlibat.

Untuk target ini, Haji telah ditentukan sebagai rukun islam yang kelima dan kitab suci Al-Our'an sehubungan firman Allah:

“…Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan kepadanya.;...”
QS (3:97)

Haji merupakan rukun islam, dan merupakan dasar keimanan. Kebiasaan dan sabda yang disampaikan oleh Rasul Allah (Damai dan Sejahtera dari Allah padanya) dan semuanya menunjukkan betapa pentingnya Haji.

Disampaikan oleh Nabi Muhammda (Damai dan sejahtera Allah untuknya) mengatakan:

"Sholat Prayer was not ordained, Hajj and Tawaf were not made incumbent on the faithful, and rites were not conveyed to man, but to remember Allah.”

Dan Rasul (Damai dan sejahtera baginya) juga menyebutkan:
"
 Barangsiapa yang melaksanakan Haji dan Umrah mereka adalah tamu Allah. Allah menjamin apapun yang mereka minta , maka doanya akan diterima, dan akan membalas setiap perbuatan baiknya.”

Imam Ja'far al-Sadiq melaporkan:

"Selama Ka’ bah aman, begitu juga dengan agama”
Dan dia juga mengatakan:

"Jika seseorang meninggalkan Haji, saat dia mampu melakukan Haji, dengan tanpa alasan, maka dia telah melanggar perintah Islam.”

Islam memberikan Haji sebagai pertimbangan utama. Walaupun negara Islam tidak mampu mengirim orang Islam Ke Makkah, walaupun memaksannya. Tujuan utama adalah untuk memastikan terus berjalannya dan dinamika ritual Islam. Ketika para jamaah tidak dapat melakukan perjalanan tersebut, negara Islam bertanggung jawab untuk membayar biaya perjalanan ke Makkah untuk memungkinkan mereka untuk melakukan ritual Haji.

Imam Ja'far bin Muhammad al-Sadiq dilaporkan apa yang beliau katakan:

"Hendaklah semua melakukan Haji, gubernur dapat membantu mereka untuk melakukannya, pada saat dia punya uang maka dia bisa membayarnya ke negara.”

No comments:

Post a Comment