Bulan Ramadhan hanya tinggal menghitung hari, dan tidak terasa kita sebagai umat muslim akan kembali mendapat kewajiban untuk melaksanakan rukun islam yang ke empat yakni puasa di bulan Ramadhan. Dan menjelang bulan suci ,banyak sekali tradisi yang dilakukan untuk menyambut bulan penuh berkah tersebut. Apalagi di Indonesia yang dikenal sebagai negeri sejuta budaya, beraneka ragam suku dan kebudayaan membuat Indonesia mempunyai berbagai macam cara dalam menyambut bulan penuh berkah. Berikut beberapa tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di Indonesia:
1. Padusan
Padusan adalah proses dimana dilakukan pembersihan diri menjelang puasa kurang 1 (satu) hari,pembersihan diri biasa dilakukan dengan cara mandi besar karena padusan adalah berasal dari kata dasar adus (dalam bahasa jawa) yang artinya mandi.
2. Ziarah Kubur
“ Dulu aku melarang kalian melakukan ziarah kubur maka sekarang berziaralah kalian karena ziarah kubur itu dapat melembutkan hati, membuat mata menangis dan mengingatkan kepada akhirat “
(HR. ALHAKIM dan lainnya)
Menjelang datangnya bulan ramadhan atau idul fitri biasanya banyak orang yang berziarah ke kuburan untuk mengenang orang tua, saudara maupun sanak saudara yang telah meninggal dunia. Sebenarnya untuk melaksanakan ziarah kubur waktunya tidak harus menjelang ramadhan atau idul fitri saja bisa kapanpun dilakukan namun karena sudah menjadi kebiasaan rasanya enak saja ketika dilaksanakan pada waktu-waktu tersebut.
3. Bermaaf-maafan
Ketika Rasullullah sedang berkhutbah pada Shalat Jum’at (dalam bulan Sya’ban), beliau mengatakan Amin sampai tiga kali, dan para sahabat begitu mendengar Rasullullah mengatakan Amin, terkejut dan spontan mereka ikut mengatakan Amin. Tapi para sahabat bingung, kenapa Rasullullah berkata Amin sampai tiga kali. Ketika selesai shalat Jum’at, para sahabat bertanya kepada Rasullullah, kemudian beliau menjelaskan: “ketika aku sedang berkhutbah, datanglah Malaikat Jibril dan berbisik, hai Rasullullah Amin-kan do’a ku ini,” jawab Rasullullah.
Do’a Malaikat Jibril itu adalah:
“Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:
1) Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);
2) Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri;
3) Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.
4. Meugang
Tradisi Meugang berasal dari Aceh. Menjelang bulan Ramadhan, mereka patungan untuk membeli kerbau, menyembelihnya, lalu memakannya bersama-sama. Orang yang lebih mampu secara finansial biasanya juga memberikan sumbangan agar masyarakat yang kurang mampu dapat ikut serta menikmati tradisi ini.
5. Balimau
Balimau merupakan tradisi menyambut Ramadhan yang berasal dari Sumatera Barat. Dalam bahasa Minangkabau, balimau berarti mandi disertai keramas. Hal itu merupakan lambang pembersihan diri sebelum puasa dimulai. Acara balimau ini juga dilakukan secara beramai-ramai di sungai, danau, atau kolam.
6. Dugderan
Di Semarang, ada tradisi dugderan yang berbentuk festival dan pasar malam. Dugderan biasanya dilakukan satu minggu sebelum puasa. Banyak barang yang dijual para pedagang. Mulai dari mainan hingga pakaian. Ada pula hiburan seperti komidi putar.
Konon, dugderan berasal dari gabungan kata “dug” (suara bedug) dan “der” (suara meriam). Kedua benda ini dahulu dipakai untuk menandakan datangnya bulan suci Ramadhan.
7. Makan Kue Apem
Masyarakat Surabaya lazim mengonsumsi kue apem saat bulan puasa datang. Diduga, nama apem berasal dari bahasa Arab “Afwan” yang artinya maaf. Karena itu, secara simbolis apem diartikan meminta maaf kepada keluarga, teman, dan sanak saudara. Acara memakan kue apem bersama-sama dilanjutkan dengan bersalam-salaman dan tahlilan.
8. Perlon Unggahan
Di Banyumas, menjelang bulan Ramadhan mereka mengadakan Perlon Unggahan, yang merupakan acara makan besar. Banyak makanan yang disajikan, namun yang pasti ada adalah nasi bungkus, serundeng sapi, dan sayur becek. Serundeng sapi dan sayur becek harus disiapkan oleh 12 laki-laki, karena banyaknya kambing dan sapi yang disembelih.
Lalu, apa tradisi menjelang Ramadhan yang ada di daerah kamu?
sumber dari: ekobudisetiyawan.wordpress.com
No comments:
Post a Comment