Jiwa yang tak pernah dibacakan Al-Quran, seperti kuburan. Sepi, sendirian, dan kering-kerontang. Zaman ini, sedikit sekali orang-orang yang hafal Al-Quran. Kita bisa melihat, para orang tua lebih resah kalau anaknya tidak bisa matematika atau bahasa Inggris, ketimbang tidak tahu Al-Quran. Padahal, itu adalah keluarga Muslim. Padahal, sebagai orang Islam, kita harus yakin, hanya Al-Quran lah sebagai petunjuk hidup kita.
Ketika zaman semakin berputar mengikuti arus syahwat manusia, selayaknya lah kita sebagai orang Islam (mungkin) harus mulai kembali menanamkan azam dan niat, tekad dan keinginan untuk mulai menghafal Al-Quran.
Dan untuk memudahkan menghafalnya, ada beberapa teknik dan persiapan yang khusus yang bisa dipakai. Beberapa di antaranya:
Dan untuk memudahkan menghafalnya, ada beberapa teknik dan persiapan yang khusus yang bisa dipakai. Beberapa di antaranya:
- lkhlaskan niat dan bersabar
- Jangan lupa baca basmillah dulu
- Berdoa kepada Allah swt
- Bersih dari hadas kecil dan besar
- Sebaiknya menghadap kiblat
- Memakai pakaian putih yang bersih dan menutup aurat
- Jangan banyak berkata dan ketawa ketika membaca dan menghafal
- Memberikan perhatian sepenuhnya
- Jangan membaca ketika mengantuk atau menguap
- Berhenti membaca ketika ingin buang angin
- Salat dua rakaat sebelum memulai
- Mempunyai azam dan minat untuk menghafal
- Memilih waktu yang sesuai untuk menghafal
- Memilih tempat yang sesuai untuk menghafal
- Berada dalam keadaan tenang
- Tenangkan pikiran sebelum menghafal
- Pilih sebuah jenis mushaf dan jangan ubah dengan jenis mushaf lain
- Beristighfar, membaca selawat dan doa sebelum mulai menghafal
A. Teknik “Chunking” (potongan-potongan)
- Mengelompokan ayat yang panjang dalam beberapa bagian yang memang sesuai mengikuti arahan guru atawa ustadz, jika belajar bersama mereka
- Mengelompokan awal surat pada beberapa bagian (2 atau 3 bagian) yang sesuai
- Mengelompokan surat dalam beberapa bagian, contohnya mengikut pertukaran cerita
- Mengelompokan juz kepada beberapa bagian mengikut surah, hizib, rubu’, cerita dan sebagainya
- Mengelompokan kelompok surah, setiap 10 juz dan sebagainya
- Membaca sepotong atau sebagian ayat sekurang-kurangnya lima kali sebelum mulai menghafalnya
- Membaca ayat yang telah dihafal berulang-ulang kali (10 atau lebih)
- sebelum berpindah ke ayat seterusnya
- Selepas menghafal setiap setengah halaman, harus diulang beberapa kali sebelum diteruskan bagian yang setengah halaman lagi
- Sebelum menghafal bagian Al-Qur’an seterusnya, harus diulang bagian yang sebelumnya.
- Pilih seorang teman yang sama-sama berminat
- Orang pertama membaca dan disimak oleh orang kedua
- Orang kedua membaca dan disimak oleh orang pertarna
- Saling menyebut ayat antara satu sama lain
- Pilih seorang qari yang baik bagi seluruh Alquran atau beberapa qari bagi surah-surah tertentu
- Sebelum mulai menghafal, dengar bacaan ayat-ayat yang ingin dihafal beberapa kali
- Amati cara, lagu dan tempat berhenti bacaan qari tersebut sehingga terpahat di pikiran
- Mulai menghafal ayat-ayat tersebut dengan cara dan gaya qari tersebut
- Sentiasa mendengar kaset/CD bacaan Alquran dan kurangi atau tinggalkan mendengerkan lagu-lagu kerana akan mengganggu penghafalan
- Rekam bacaan kita di dalam kaset dan dengarkan lagi untuk memastikan bacaan dan hafalan yang betul
- Bagi kanak-kanak, rekam bacaan ibu-bapa atau guru kemudian diikuti oleh bacaan kanak-kanak tersebut
- Minta kanak-kanak tersebut mendengar kembali rekaman tersebut beberapa kali hingga menghafalnya
- Tulis kembali surat yang telah dihafal. Kemudian cek lagi dengan mushaf.
- Menulis setiap ayat pertama awal surat, atau setiap rubu’, atau setiap juz, atau setiap surah dalam sehelai kertas.
- Jauhi maksiat mata, maksiat telinga dan maksiat hati
- Banyak berdoa, terutama waktu mustajab doa seperti ketika berbuka puasa, ketika dalam perjalanan, selepas azan dan lain-lain lagi
- Menetapkan kadar bacaan setiap hari, contohnya, selembar, setengah juz, 1 juz dan sebagainya
- Membaca pada waktu pagi dan mengulangnya pada waktu malam
- Jangan membaca ketika sedang bosan, marah atau ngantuk
- Menulis setiap ayat yang mutasyabih
sumber dari: mqitt.wordpress.com
No comments:
Post a Comment