Ayatullah Burujurdi r.a. merupakan salah seorang ulama yang berupaya keras untuk mempersatukan umat Islam yang telah tercerai-berai. Salah satu upaya yang beliau lakukan adalah ketika mendengar Ahli sunah menggembar-gemborkan isu bahwa al-Quran yang ada di tangan orang-orang Syi’ah berbeda dengan yang ada di tangan mereka, beliau langsung mengundang seorang warga Irak bermazhab Syi’ah yaitu
Karbalai Kadzim; seorang buta huruf dan tak kenal baca tulis yang berhasil menghafal al-Quran karim sekaligus.
Ketika Karbalai Kadzim datang ke Iran, Ayatullah Burujurdi menyuruhnya membaca seluruh al-Quran dan para hadirin menyimaknya dengan memegang al-Quran, ternyata apa yang di baca oleh Karbalai Kazim sama persis dengan al-Quran yang berada di tangan umat Islam (baik Ahli sunah maupun Syi’ah). Faidz Kasyani r.a. penyusun kitab tafsirnya Ash-Shafi, terheran-heran dengan sang hafiz, kemudian dia menyodorkan kitab tafsirnya tersebut kepadanya dan mengujinya dengan bertanya, apakah kitab ini adalah al-Quran? Karbalai Kadzim yang tidak mengenal tulis menulis itu menjawab bahwa ayat-ayat yang ada di dalamnya terpotong-potong dan tidak semuanya ayat-ayat al-Quran. (karena memang dalam kitab tersebut ada ayat-ayat al-Quran yang ditambahi oleh penafsiran). Faidz Kasyani semakin terheran-heran, lalu bertanya kepada, dari mana engkau dapat memahami tulisan al-Quran itu? Dia menjawab: Aku dapat memahaminya karena tulisan-tulisan al-Quran terlihat seperti cahaya bagiku, adapun tulisan yang lainnya hanya seperti hitam di atas putih, hanya berbentuk coretan-coretan biasa.
Inilah al-Quran yang sebenarnya dia bukanlah kitab biasa, namun dia adalah cahaya tuhan, hanya saja orang yang hatinya kotor tidak akan dapat melihat cahaya tersebut.Dan masih banyak lagi hafiz-hafiz bermazhab Syi’ah yang telah membuktikan bahwa al-Quran yang berada di tangan mereka adalah Quran yang ada di zaman Rasulullah Saw, tanpa pengurangan dan penambahan sedikitpun.
Kita juga beberapa tahun yang lalu dikejutkan dengan seorang hafiz cilik dari Iran, Alamul Huda Thaba’thabai. Di mana saat diundang para petinggi kerajaan Saudi arabia telah membuktikan bahwa al-Quran yang ada di Iran, yang ada di tangan orang-orang Syi’ah sama dengan al-Quran yang ada di sana dan negara-negara Islam lain.
Oleh karenanya, kalau saya boleh berpendapat, isu tahrif Quran yang dialamatkan kepada mazhab Syi’ah (seperti yang saya tulis dalam artikel, Mengintip Ulah Orientalis) adalah salah satu upaya dari jutaan upaya musuh-musuh Islam dan muslimin guna menyibukkan muslimin dengan Hasyiah (hal-hal sampingan) Quran dan lupa akan pesan-pesan yang terkandung di dalam kitab pedoman ini.
Mari! sudah saatnya kita kembali kepada kandungan al-Quran. Kita campakkan semua tuduhan yang menodai Quran. Toh semuanya mengakui kitab ini turun kepada Rasulullah, memiliki 114 surah, yang diawali oleh Al-Fatihah dan diakhiri oleh An-Nas.
sumber dari: eraalquran.wordpress.com
No comments:
Post a Comment