Pages

Saturday, 8 September 2012

grand canyon larang jual air botol



AP/Giovanna Dell'Orto/bo


Para pejabat di Grand Canyon, Amerika Serikat akan segera melarang penjualan air botolan sebagai tanggapan atas keprihatinan bahwa botol plastik kosong yang berceceran di sekitar taman merusak pemandangan alam yang indah.

National Park Service telah menyetujui rencana yang akan menghapuskan penjualan air botolan dalam waktu 30 hari, setelah hampir 290.000 dolar AS dikeluarkan untuk mendirikan tempat air di dalam taman.

Para pelancong dapat menggunakan tempat itu untuk mengisi kembali botol air yang mereka bawa, yang bisa mereka bawa ke dalam taman dari luar. Pemegang izin taman, yang masih diperkenankan menjual minuman lain dalam botol, memberi sumbangan tiga tempat pengisian air.

"Taman kami mesti menetapkan standard bagi perlindungan sumber daya dan kesinambungan," kata John Wessels, direktur wilayah antar-gunung di dinas pertamanan tersebut, di Jakarta, Kamis (9/2).

Wessels menambahkan ia menduga kebijakan baru itu akan memiliki dampak kecil pada pelancong yang mengunjungi lembah yang berwarna merah di Arizona utara tersebut.

Sebanyak 4,5 juta wisatawan mengunjungi Grand Canyon setiap tahun, dan para pejabat khawatir sampah yang ditemukan di pinggir dan di dalam lembah akan merusak taman dan menodai keindahan pemandangannya.

Mereka memperkirakan botol sekali pakai berjumlah 20 persen dari seluruh sampah di taman itu dan 30 persen barang yang bisa didaur-ulang. Larangan serupa diberlakukan di taman nasional Gunung Berapi Zion dan Hawaii.

National Park Service menunda pemberlakuan larangan tersebut pada penghujung 2010, setelah apa yang diduga oleh Pegawai Publik yang Bertanggung Jawab atas Lingkungan Hidup adalah tekanan dari perusahaan minuman. Para pejabat taman dan perusahaan tersebut telah membantah tuduhan itu.

Jeff Ruch, direktur pelaksana kelompok tersebut, mengatakan ia gembira dengan keputusan untuk memberlakukan larangan itu, dan mengatakan dengan jelas memperlihatkan pengawasan ektat oleh masyarakat membuat perubahan ini bisa terjadi.

Susan Stribling, wanita juru bicara bagi satu perusahaan minuman, mengatakan perusahaan tersebut "tak mendukung larangan semacam itu" tapi akan terus berusaha "menemukan penyelesaian yang menjadi kepentingan terbaik taman dan masyarakat".

Susan mengatakan perusahaan tersebut memilih penyelesaian seperti penciptaan program daur ulang seperti yang dilakukan di National Mall di Washington.


sumber dari: hileud.com

No comments:

Post a Comment