Pages

Tuesday 25 September 2012

perbedaan diri










Kita tentu pernah bercermin.
Menata dan menaut diri karena ingin terlihat rapi.
Biarpun sekedar berdandan ala kadarnya.
Maka tidak ada salahnya sesekali mencoba mencermati diri.
Memperhatikan lebih dalam apa yang ada pada diri kita.
Menelisik lebih jauh tiap bagian tubuh.

Rambut pada tubuh kita berada di tempat berbeda.
Dengan bentuk, panjang, dan posisi berbeda pula.
Rambut kepala lebih panjang dan lebih tebal dari rambut-rambut lainnya.
Alis hanya sebaris melintang di atas mata.
Bulu mata begitu lembut dan elegan.
Lalu ada kumis bagi yang berkumis.
Atau terkadang ditambah jambang dan jenggot.
Eit… dalam hidung juga ada rambutnya lho.
Ada rambut ketiak… dan seterusnya.

Andaikan saja rambut-rambut di tubuh kita bertukar posisi, apa yang bakal terlihat? Rambut di kepala hanya sepanjang dan setebal alis. Rambut di sekitar mata lebat bagai rambut kepala. Atau misalkan mata kita tanpa dihiasi bulu mata. Atau… rambut ketiak panjang dan gondrong. Aneh dan tidak elok bukan?
Tangan dan kaki kita tidak sama. Ada kanan, ada kiri. Jemari kita pun tidak sama panjang. Bagaimana kalau tangan atau kaki kita kiri semua? Seperti apa rasanya andai saja jari-jari kita sama panjang. Coba saja sambungkan gulungan kertas pada jari-jari kita, kemudian potong sama panjang. Lalu… mari kita mencoba mengambil sesuatu dengannya. Apa yang terjadi?

Semua bagian dalam diri kita mengandung unsur-unsur berbeda. Oleh karenanya indah dan berdaya guna bagi kehidupan kita. Gusti Allah sengaja menciptakannya seperti itu demi fungsi keidahan dan fungsi manfaat. Perbedaan itu saling melengkapi sesuai fungsinya masing-masing.

Sobat, kalau dalam diri kita saja sudah begitu banyak perbedaan, lalu mengapa ya kita terkadang sulit menerima perbedaan dalam hidup ini? Bukankah Allah telah mengajarkan tentang perbedaan itu melalui diri kita sendiri?



sumber dari: bukudaurulang.wordpress.com

No comments:

Post a Comment