Pages

Saturday, 17 March 2012

tragedi wtc 911 -surat larangan penyiasatan




Masih ingat tragedi 11 September 2001 yang terkenal dengan tragedi 911? Tragedi yang memakan korban ribuan manusia dan membuat seluruh negara menyatakan perang terhadap terorisme ternyata masih menyimpan banyak misteri.
Ada kebocoran dokumen rahasia yang mengungkapkan bahwa pejabat senior dari pemerintahan Amerika sebelumnya memperingatkan pihak panel investigasi peristiwa 9/11 untuk tidak menyelidiki terlalu dalam terhadap serangan teroris tersebut.
Dalam sebuah surat yang didapatkan oleh American Civil Liberties Union (ACLU) disebutkan, Komisi 11 September tidak diijinkan menanyai tersangka teroris, mengingat pemerintah Bush berargumen bahwa dengan melakukan itu, panel akan melanggar batas dan menghalangi upaya pemerintah melindungi negara.
Menyebutkan urgensi perlindungan keamanan nasional termasuk perlindungan terhadap keselamatan warga Amerika dari serangan teroris di masa depan, pemerintah menuntut Komisi 11 September untuk tidak melangkah lebih jauh dengan menyelidiki lebih mendalam soal serangan teror yang menghancurkan menara kembar WTC, New York.
“Selaku pejabat tinggi Amerika Serikat bertanggung jawab untuk mematuhi hukum, fungsi pertahanan dan intelejensi pemerintah, kami mendesak agar Komisi Anda tidak mengejar lebih jauh permintaan yang telah diajukan untuk ikut dalam proses interogasi tahanan,” demikian disebutkan dalam surat tersebut.
Surat peringatan itu tertanggal 6 Januari 2004 dan ditandatangani mantan Jaksa Agung Ashcroft, Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld, dan Direktur CIA George Tenet.
Komisi 11 September dibentuk pada November 2002 untuk menyiapkan jabaran komplit perihak serangan teror ke gedung kembar WTC yang hingga kini masih diselimuti banyak ketidakjelasan.
Seperempat orang dewasa di Amerika Serikat berpendapat bahwa serangan teroris 2001 direkayasa. Hampir satu dekade sejak terjadinya tragedi nasional 11 September, sebagian besar warga Amerika Serikat tetap menolak kebenarannya.
Seperti kebanyakan lainnya, seorang pencari fakta 11 September, Frank Agamemnon, menggelar konferensi selama dua hari di Pennsylvania dengan tema ‘Pengkhianatan di Amerika.’
Ratusan warga dari berbagai kota di Amerika mencari jawaban mulai dari para polisi, pejabat militer, jurnalis, dan insinyur. Mereka mendukung investigasi baru atas peristiwa 11 September.
“Pemerintah telah berbohong kepada kami tentang peristiwa 11 September. Dan jika kenyataaan yang sebenarnya terungkap, mungkin peperangan akan berakhir,” kata Agamemnon.
Pejabat FBI Colleen Rowley pada 2002 menuding bosnya gagal bertindak menyikapi informasi yang diterima sebelum peristiwa 11 September terjadi.
“Pemerintah akan menggunakan berbagai cara untuk menakut-nakuti, untuk mengacau para aktivis dan membungkam massa. Mereka telah melakukannya, dan akan melakukannya lagi,” kata Rowley.
Richard Gage, pendiri ‘Architects and Engineers for 9/11 Truth’, menegaskan lebih dari 1.100 pakar berpendapat bahwa penyebab runtuhnya gedung World Trade Center bukan tabrakan pesawat.
“Gedung-gedung itu hancur karena ledakan. Lebih dari seribu arsitek dan insinyur menuntut pihak Kongres mengeluarkan instruksi investigasi berdasarkan bukti-bukti kami.”
Di lain pihak, seorang penulis dan jurnalis independent Russ Baker, menilai upaya tersebut tidak akan membuahkan hasil.
Menurutnya “terdapat sebuah pemakluman penyensoran dalam kanal-kanal kekuasaan. Mereka tahu bahwa para bos tidak ingin mendengarnya. Dan mereka tidak ingin membahayakan profesi mereka.”
Tidak hanya itu, Agamemnon menegaskan: “Warga Amerika perlu untuk peduli, lebih banyak membaca, dan memahami kebohongan yang telah menyeret kita dalam berbagai peperangan.”



sumber dari: berandakawasan.wordpress.com

No comments:

Post a Comment