Pages

Wednesday, 21 March 2012

hikmah kematian


muslimcementery



كلو نفسين ذائقة الموت, ertinya setiap makhluk akan merasakan mati, sementara kematian tersebut akan menjemput siapa saja dan di mana saja.

Begitu banyak uraian para da’i atau da’iyah yang menceritakan bagaimana hebatnya sakaratul maut. Berapa kali kita melewati makam atau pergi ta’jiyah kepada kerabat kita yang meninggal? Dan berapa kalikah kita melawat orang sakit? Akankah perjalanan kita tersebut berbuah hikmah untuk diri kita sendiri? Atau sekadar menjaga hubungan baik dengan sesama saja? Jika semua berfikir, saat menziarahi orang yang meninggal dunia sampai mengkafankannya hingga menguburkannya, sambil merenung, berfikir bahawa yang dikafani dan dikuburi tersebut adalah diri kita, di mana ruh kita melihat, bagaimana jerit tangis keluarga yang ditinggalkan. Mungkin ada benarnya juga cerita dari Nasrudin Hoja,
Kita lahir ke bumi menangis dan ketika mati kita meninggalkan tangisan dari orang terdekat kita.
Kita pun dicekam ketakutan dengan pertanyaan dalam kubur yang belum tentu mampu untuk menjawa Astaghfirullah.
Saat itu kita lupa kalau kita adalah antara orang yang berkedudukan tinggi, dan orang yang paling kaya di kampung kita, di mana kita adalah orang terkenal yang banyak dipuji dan dipuja.
Rasa sakit dicabut nyawa masih terasa, jerit tangis keluarga tidak mampu meredakannya. Kain kafan dipersiapkan, penggali kubur terus menggali, pengziarah datang bersilih ganti, akankah sang mayat mampu berteriak?
Jangan!! Aku ingin hidup seribu tahun lagi!! Aku ingin bertaubat sebelum mati! Ingin beribadah dan memperbaiki kelalaianku. Begitu lelah aku mengumpulkan harta! Begitu aku telah mencapai dalam meraih keduniaan semata! Akankah semua itu aku tinggalkan???
Harta yang kita kumpulkan dengan susah payah, hanya akan menjadi saksi bisu, bahkan akan menjadi kayu bakar kita, manakala tidak menjadikan sarana ibadah kepada-NYA. Lantas bagaimana anak isteri yang kita cintai, itu pun tidak mampu berbuat apa-apa, kecuali kalau mereka seiring dan punya tujuan sama untuk meniti jalan-NYA, lebih-lebih lagi jika memiliki anak yang soleh yang mendoakan, insya-ALLAH ia bisa menjadi penyelamat kita.

No comments:

Post a Comment