Pages

Saturday, 17 March 2012

tragedi wtc 911 -pandangan seorang prof




Mantan profesor fisika dari Brigham Young University, Stevem E. Jones,
menerangkan soal teori yang menolak penyebab robohnya menara WTC
seperti yang diyakini banyak pihak selama ini. Kampusnya
memberhentikan dia dua tahun lalu lantaran teorinya yang kontroversial.

Presentasi sang profesor jauh dari ingar-bingar jutaan orang. Tidak
ada air mata atau kalimat yang terlontar dengan nada sesenggukan.
Tempatnya di sebuah auditorium kecil yang hanya menampung seratus
orang. Sponsornya bukan negara, melainkan Jurusan Fisika Utah Valley
University (UVU).

Makalahnya berjudul “11/9/2001: Pertanyaan Terlarang, Jawaban
Ledakan”. “Akan saya coba apakah saya bisa menjadikan Anda semua
penguak tabir,” kata Jones di depan hadirin yang ragu terhadap
penyebab robohnya dua gedung itu. Hanya, kebanyakan menolak
menyebutkan nama mereka, yang lainnya cuma tersenyum tanpa menjawab.
“Ia benar-benar menuju sesuatu yang menghebohkan, ” ujar Brett Smith,
25 tahun, mahasiswa ilmu perilaku di UVU. Ia melakukan rekam jejak
kegiatan Jones meneliti robohnya menara WTC dalam sebuah film
dokumenter. Nantinya bakal diikutkan dalam kontes film.
Jones yakin menara WTC roboh bukan lantaran dua kali ditabrak oleh
pesawat yang selama ini dikampanyekan sebagai aksi teror oleh jaringan
Al-Qaidah. Atas sebab itu pula, Bush memerintahkan penyerbuan ke
Afganistan, dilanjutkan ke Pakistan, dan Irak.

Berdasarkan contoh debu yang dikumpulkan dari lokasi kejadian, ia
menemukan aluminium, belerang, dan silikon dengan kadar sangat tinggi.
“Saya yakin, bahan-bahan peledak ini ditempatkan di bawah fondasi
kedua gedung itu,” kata Jones.

Selama ini, ia mengkritik teori tabrakan pesawat. Menurut dia,
dibutuhkan berton-ton bahan peledak untuk menumbangkan dua gedung
setinggi 526,3 meter itu. “Saya sedang mengupayakan bukti secara
ilmiah yang akan mengarah ke penyelidikan kejahatan,” ujarnya.
Jones sadar risiko yang bakal ia hadapi lantaran melawan rezim
berkuasa. Karena kegigihannya itu, ia dipecat sebagai pengajar dan
terpaksa menjual harta keluarganya untuk menyambung hidup. Tapi ia
tidak mau menyerah hingga dapat membuktikan bahwa teorinyalah yang
benar dan bukan kampanye Gedung Putih selama ini.



sumber dari: ahmadsamantho.wordpress.com

No comments:

Post a Comment