Dengan nama ALLAH, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Demi Masa! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, dan mereka pula berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan sabar. [Surah Al-'Asr Ayat 1-3]
Friday, 11 November 2011
perihal pendidik
Pendidik atau guru adalah orang tua kedua bagi anak didiknya. Mau tidak mau para pendidik juga berperan besar mewarnai seorang anak. Anak laksana kertas putih yang secara fithroh bersih, suci dan orang tua serta gurulah yang berperan besar untuk mewarnai anak menjadi merah, hijau, kuning, atau perpaduan warna lainnya. Hal tersebut membuat pendidik memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar, yang tidak dapat diremehkan dan dipandang sebelah mata. Bagi pendidik yang ikhlas dan menjadikan tugas tersebut sebagai ladang amal maka pahala dari Allah telah menanti. Akan tetapi akankah seorang pendidik akan selalu mulus dan tanpa rintangan dalam melaksanakan tugasnya tersebut??? Tentu jawabnya tidak.
Lika-liku sebagai pendidik harus dilalui, karena pendidik tidak hanya menghadapi satu orang saja, namun bisa puluhan orang. Tidak hanya anak didik saja yang harus pendidik hadapi, begitu juga orang tua anak didik. Tidak mudah tentunya. Namun mengingat agung perannya seorang pendidik, dapat menjadikan pemicu semangat untuk tidak gentar menghadapi masalah-masalah yang dihadapi dengan anak didik. Setiap pendidik akan dicoba dengan masalah masing-masing, dan hal tersebut dapat mendewasakan sang pendidik dari waktu ke waktu. Hingga suatu saat ia mampu berdiri setegar karang, yang mampu menghadapi benturan ombak yang kian membesar. Senyum, tangis, guratan kesedihan maupun kekhawatiran menjadi bumbu bagi pendidik. Senyum dan tawa mengiringi langkah keberhasilan anak didik. Guratan kesedihan maupun kekhawatiran tersimpan hingga terkadang teruraikan air mata bila melihat kemunduran atau bahkan kemerosotan ynag dihadapi anak didik baik dari segi akademik maupun akhlak. Harus bagaimana lagi agar dapat menjadi guru yang pengertian terhadap anak-didik. Harus melakukan apa lagi agar anak didik dapat menjadi lebih baik. Satu masalah terurai dan selesai muncullah masalah yang baru yang harus dihadapi lagi. Seakan-akan masalah tak ada henti-hentinya dari hari ke hari.
Labels:
guru
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment