Pages

Sunday 15 January 2012

pusaka Nabi Ibrahim A.S.




Menurut Prof. Dr.Mahmud Syaltut dalam kitabnya 'Islam Aqiedah wa Syari'ah'
Bahwa Haji itu adalah bentuk penyembahan manusia sejak zaman purba, sebelum masa Islam. Ia berarti penziarahan ke tempat-tempat tertentu sebagai suatu penyembahan dan penyucian pada Tuhan sesembahannya. Begitulah praktek-praktek dari berbagai bangsa purba seperti orang-orang Mesir kuno, Yunani kuno, jepang kuno dan sebagainya. Keadaan mana berlangsung terus sampai Allah swt. mengutus Nabi Ibrahim as. dan memerintahkannya membangun Ka'bah di Mekah untuk tujuan penyatuan sistem haji manusia, dimana padanya dilakukan tawaf dan menyebut-nyebut asma Allah.

Firman Allah swt:

"Dan ingatlah, ketika Ibrahim diuji oleh Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "JanjiKu ini tidak mengenai orang yang zhalim".

"Dan (ingatlah) ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman, dan jadikanlah sebagai maqam Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumahKu untuk orang-orang yang tawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".

"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdo'a: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian." Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan yang sementara, kemudian Aku paksa ia jalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali."

"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah beserta Ismail (seraya berdo'a): "Ya Tuhanku, terimalah daripada kami (amalan kami) sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

"Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua: orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami ummat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."

"Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (Al-Qur'an) dan hikmah serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana."

Ka'bah yang telah ditetapkan menjadi kiblat manusia dibangun oleh Nabi Ibrahim as. bererta putranya Nabi Ismail as. dan dibantu oleh para Malaikat. Ka'bah dinamai demikian karena bangunannya yang persegi-empat itu. Dalam bahasa Arab Muka'ab artinya persegi empat.
Bangunan Ka'bah ini pada Zaman Nabi Ibrahim as. berukuran tinggi 9 hasta, lebar bagian selatan 20 hasta, bagian utara 22 hasta, panjang sebelah timur 32 hasta, dan panjang di sebelah barat 31 hasta. Ka'bah sebagaimana bangunan-bangunan lainya di Mekah selalu mengalami kerusakan, ia pun telah beberapa kali mengalami perbaikan-perbaikan, baik sebelum maupun sesudah Zaman Nabi Muhammad saw.

Sejak zaman Nabi Ibrahim seluruh bangsa Arab telah menjadikan Ka'bah itu sebagai kiblat dan tempat haji mereka. Ibadah haji, mereka lakukan sesuai dengan tuntunan Nabi Ibrahim atas perintah Allah swt. Hanya saja karena perjalanan masa yang cukup lama, dari masa Ibrahim as. ke masa Muhammad saw., manusia telah merubah sistem ibadah haji Ibrahim as. yang berdasar tauhid. Manusia kemudian merubahnya, mencampur-adukkan haji dengan syirik. Mereka membuat patung-patung sembahan yang kemudian diletakkan di Ka'bah, lalu mereka sembah, mohon syafaat dan pertolongannya. Mereka tidak lagi menyembah Tuhan.

Diutusnya Muhammad saw. mengandung arti yang sangat penting dalam sejarah. Beliau bertugas memperbaiki dan meluruskan kembali aqidah dan ibadah manusia yang telah menyimpang jauh, juga menyempurnakan sistim ibadah haji itu warisan Ibrahim as. Kebangkitan beliau sebagai Rasul/Nabi akhir zaman, adalah pula karena do'a Ibrahim as. yang maqbul.

Do'a itu termaktub dalam Surah Al-Baqarah ayat 129:

"Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka Al-Kitab (Al-Qur'an) dan hikmah serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkau Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana."

Sebab itu Muhammad saw. Menjadi mujaddid (reformer) besar bertugas meluruskan, memperbaiki dan memurnikan aqidah dan ibadah manusia. Syariah agama Ibrahim as. disempurnakannya, khususnya yang menyangkut ibadah haji. Haji sebagai bentuk ibadah manusia-purba lalu Tuhan mengutus Nabi Ibrahim as. membangun Ka'bah menjadi Kiblat manusia dengan suatu sistem haji berdasar tauhid, sebagai penyatuan ibadah manusia.

Kemudian Muhammad saw. mengambil oper ibadah haji itu, dimurnikan dan disempurnakannya. Enam tahun sesudah hijrah ke Madinah barulah Allah swt. meresmikannya haji itu menjadi syari'ah Nabi Muhammad saw.

No comments:

Post a Comment