kiriman seorang teman.........
terima kasih teman......
Ayah..
Aku sedih Ayah, selalu menangis setiap kali mengingatmu, mengenang perjuanganmu mendidik kami adalah kekuatan terbesar untukku dan adik-adik, kau mengajarkan kami kemandirian, kerja keras, karena itulah kami tetap bisa hidup meski ayah sudah tiada. aku semakin sedih bila berada di rumah kita, rumah terasa sepi.kursi bambu itu tempat dudukmu “dulu”, yang sering kau singgahi meski hanya sejenak untuk melepas lelah dan penat. kini kosong tersendiri.
Aku tak percaya kalau ayah sudah enam bulan pergi meninggalkan kami semua, sampai aku benar-benar tidak menemukan ayah saat menjejakkan kaki ketika pulang ke rumah menjelang puasa yang lalu. tak ada lagi tangan yang bisa ku ciumi seperti biasa saat aku pulang ke rumah, dan tak ada yang mengantarku pergi merantau meski hanya samapi pangkalan ojek, aku sedih sekali ayah, menangis mengingat itu. tapi aku masih mengingat pesanmu saat aku pulang dan akan pergi, selalu ku ingat ayah, pelukanmu dan petuah-petuahmu.
Ayah…
kau baik-baik saja kan di surga?
1 jam lagi lebaran, aku takut menghadapi hari itu, bukan karena apa, tapi karena ayah tidak ada lagi ditengah-tengah kami sekarang. rasanya tidak siap berlebaran tanpa ayah.
Ayah, ada satu hal lagi yang ingin aku sampaikan, dihari lebaran nan fitri ini aku ingin memohon maaf atas semua salah dan dosaku sebelum ayah pergi meninggalkan keluarga kita, aku harap ayah mendengarkan permintaan maaf ku ini dari alam sana.
aku tak kuat menahan tangis ayah, malam selarut ini kerinduan untukmu semakin tak karuan, malam-malam seperti inilah aku sangat ingatkan akan ayah. sering aku terisak dan tersedu bila menuliskan semua tentang ayah.
Ayah…
aku tak akan lupa berdoa, aku ingin kelak kita berkumpul bersama di Surga. ayah akan selalu hidup dan semakin dekat di hatiku.
Anak laki-laki keduamu yang slalu merindukanmu
No comments:
Post a Comment