Kontribusi ini untuk menyearahkan diri sepunuh hati. Tidak ada waktu jamaah Haji yang terbuang karena waktu terbatas selama melakukan rukun/ritual Haji. Idealnya, Muslim harus memanfaatkan kesempatan ini saat berada di tanah suci untuk mendekatkan diri kepada Allah. Jamaah harus melatih diri dan memberbaiki bahkan memohon petunjuk atas permasalahan yang dihadapi.
Tujuan pendidikan Haji jelas disebutkan dalam Al-Qurani untuk menghindari perdebatan: “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.(Surah Al-Baqara 197)
Islam mengajarkan Muslim untuk berhenti berbuat kejahatan dengan melakuan ibadah. Haji sebagai rukun salah satu rukun islam yang kelima mengajarkan Muslim untuk sangat menghargainya. Ritual yang dilakukan serentak dan jamaah yang berbagi kamar dengan yang lainnya yang sama sekali belum pernah bertemu sebelumnya! Ini merupakan solaridas yang nyata antara Muslims diseluruh dunia dan khususnya selama Haji.
Haji merupakan kesempatan yang baik untuk terbiasa dalam melakukan ibadah kepada Yang Mahakuasa, melatih diri untuk berpuasa, berdoa dan mengingat Allah. Semua Muslim bersatu dan menguatkan mereka. Hal tersebut membuat mereka merasakan nikmat beragama.
No comments:
Post a Comment