Pages

Thursday, 5 April 2012

belum mendapat jodoh




Sulit jodoh, memang sebuah problem, tetapi perlu disadari bahwa segala problem pasti memiliki jalan keluar dan bahwa seorang muslim atau muslimah tidak patut berputus asa dari rahmat Allah. Sebagaimana setiap problem pasti memiliki pemicunya, cobalah, sebelum mencari jalan keluarnya, untuk mencari sebab pemicunya, karena dari sinilah problem tersebut lahir, kalau pemicunya tidak ada, maka problemnya juga tidak ada bukan?
Banyak sebab seseorang sulit jodoh, bisa dari diri Anda sendiri, misalnya Anda sangat selektif, pilih-pilih, banyak kriteria, harus ini, harus itu dan seabrek syarat lainnya, Anda ingin meraih pasangan yang sempurna atau mendekati sempurna, akibatnya calon dengan kriteria yang Anda patok jarang ditemukan, selanjutnya peluang jodoh pun menyempit dan Anda pun jadi sulit jodoh.
Bisa juga karena faktor keluarga yang belum kunjung menyetujui dengan berbagai alasan, misalnya harus membantu keluarga dulu, harus menyekolahkan adik-adik, harus menunggu kakak yang belum laku dan sebagainya, sehingga hal itu memperlambat hadirnya pasangan bagi Anda.
Bisa juga kembali kepada fisik, jujur kita harus mengakui, secara umum masyarakat, anak-anak muda, para gadis dan para pemuda, masih menjadikan kecantikan dan ketampanan sebagai standar utama, padahal mungkin menurut Anda, kecantikan atau ketampanan tidak berpihak kepada Anda.
Bisa juga kembali kepada faktor kemapanan alias kekayaan, bila seseorang, lebih-lebih anak muda, sudah terlihat mapan, pekerjaannya menjanjikan duit gede, kantongnya tebal, ditunjang dengan kendaraan dan lainnya, maka daya jualnya semakin tinggi, peluang jodohnya lebar.
Kepintaran juga bisa menjadi sebab dalam masalah ini, karena dalam batas-batas tertentu bisa dimaklumi, yang namanya bodoh tidak disukai oleh banyak orang.
Sekarang, cobalah menengok kepada diri Anda, barang kali salah satu sebab di atas ada pada diri Anda, bila ada, maka cobalah untuk mengatasinya terlebih dulu, karena sumber api harus dipadamkan bila Anda ingin api itu mati, jendela harus ditutup rapat bila Anda tidak ingin angin itu masuk.
Bila Anda terlalu selektif, pilih-pilih, maka cobalah ngalah sedikit, menurunkan standar, jangan tinggi-tinggi-lah, biar peluangnya terbuka lebih lebar, bukankah Agama mengajarkan untuk mengedepankan agama dibandingkan dengan kriteria lainnya? Ini satu sisi.

Sisi lainnya, bila Anda mematok kriteria tinggi, maka cobalah untuk ngaca, melihat diri sendiri, pantaskah Anda menuntut kriteria itu? Dalam arti apakah Anda juga selevel? Kalau Anda menuntut kecantikan atau ketampanan, sementara Anda miskin di bidang kecantikan atau ketampanan, bukankah dengan itu Anda memposisikan diri sebagai pangeran kodok yang ingin mempersunting putri raja?

Tahu diri sedikit lah.



sumber dari: wargaldii.com

No comments:

Post a Comment