Waktunya berangkat bekerja. Dengan pakaian batik dan Rok Hitam aku siap berangkat mencerdaskan anak bangsa. Kuambil tas ranselku yang besar itu, Yang penuh dengan peralatan perang seorang ibu guru. Dan “Trap…” Ku gendong ransel hitamku.
“berangkat……” Seruku berpamitan kepada penghuni rumah. Langkah kakiku begitu semangat menyusuri jalan yang selalu kulewati. Diujung jalan itu biasanya sudah ada becak langganan, yang kusengaja tidak usah menjemput ke rumah, agar sedikit olah raga.
“tak…tuk..tak..tuk” Suara sepatu kerja ku ini bergemeretak mengiring langkahku. Masih setengah perjalanan, langkahku tegap penuh semangat, seorang anak kecil berpakaian seragam TK kulewati. Tapi….aku bingung…. disisi kiriku dia berjalan semakin cepat. Aku curi -curi pandang melirik kekiri, tetapi pura-pura tidak melihat. Dalam hatiku tersenyum geli… kupercepat langkahku…. Oh.. My GOD ! anak itu semakin mempercepat langkahnya.
Anak itu melangkah sembari memperhatikan gerak kakiku, dan dia melakukan hal yang sama. Melangkahkan kaki kiri, mengikuti langkah kaki kiriku. dan terus berusaha mensejajarkan dengan langkahku…. Aku jadi Grogi….. Anak itu tidak mau mengalah… tidak mau melewati langkahku atau tertinggal oleh langkahku……. tapi aku terus saja melangkah pura-pura tidak melihatnya.
Eits ku belokkan langkahku ke arah kiri dimana beca langgananku sudah menunggu…. dan aku duduk sambil memandang anak itu diam berdiri memandangku.
Lalu kuberi senyum termanis sambil melambaikan tanganku. Dia tersenyum, TK tempat dia belajar sudah tepat di depan Jalan itu.
“Aku pasti bertemu dia lagi besok pagi.. aku Yakin”
Apakah dia akan tetap ingin melangkah disisiku, atau ingin berlomba lari dengaku? Hahahah
sumber dari: jumialely.blogdetik.com
No comments:
Post a Comment