Mama,
masih ingatkah cerita tentang kembang sedap malam?
Kuntum-kuntum yang selalu singgah di penciuman kita,
ketika malam menjemput pagi
Mama,
masih ingatkah cerita tentang purnama di langit selatan?
Bulan bulat merah penuh,
pendar kuning menyala-nyala
Tengadah kita pada dewi yang menjadikan luka kita secantik rembulan
Mama,
masih ingatkah cerita tentang aroma cendana?
Kipas kayu kecil yang menyeruakkan kenangan
tentang sebuah bahtera yang kini terhempas jauh
Mama,
masih ingatkah cerita tentang sepenggal syair 'Bunga Mawar'?
O bunga mawar, lekaslah berkembang, kuingin memetik dikau
Kita bukan setangkai bunga mawar, mama
Tumbuh, kembang, dipetik, layu
Kita adalah ilalang dan bunga rumput
Hanya laki-laki yang mencintai hujan
dan aroma tanah basah yang sanggup mencintai kita
Cinta yang sederhana
Seperti cintaku padamu
Selamat ulang tahun, mama
Semoga berbahagia
(Nologaten, 13 Juli 2008)
sumber dari: mariamantic.multiply.com
No comments:
Post a Comment