Pages

Thursday 17 April 2014

Sembilan Nikmat Allah Untuk Kita




Bismillah…
Mencoba me-refresh tentang ilmu yang sempat disimpan di memori sambil kembali berbagi. Selamat menikmati.


Ada 9 nikmat yang Allah berikan untuk kita. Apa saja nikmat tersebut?

Nikmat Pertama: BUMI

اَلَمْ نَجْعَلِ الاَرْضَ مِهَدًا
Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan?

Subhanallah, Allah telah menghamparkan bumi sebagai pijakan kita. Bumi yang telah Allah desain sedemikian rupa agar kita, makhluk-Nya yang suka angkuh ini, nyaman dan tenteram.
Coba lihat sekeliling kita, bebatuan, gemercik air, belaian lembut angin, warna-warni tumbuh-tumbuhan, nyanyian makhluk, dan masih banyak hal yang tidak dapat diungkap dengan lisan, namun mata mampu mendokumentasikan fotografi bumi Allah ini dengan sempurna. Kemudian, berlapis-lapis atmosfer melindungi kita dari sinar-sinar berbahaya, benda-benda langit yang terlontar dari orbitnya, dan dari ancaman-ancaman lain. Dan, dari semua yang ada di sekeliling kita, adakah yang cacat? Untuk menjawabnya, mari kita lihat potongan ayat di Q.S. Al-Mulk 3 berikut,

مَـا تَـرٰى فِي خَـلْقِ الرَّحْمـٰـنِ مِنْ تَـفـٰـوُتٍ
Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih

So, akankah kita bersyukur dengan menjaga bumi ini? Karena Indonesia tercatat di peringkat ke-4 sebagai Negara Perusak Lingkungan menurut WHO. Padahal jelas-jelas penduduk Indonesia adalah muslim. Miris? Tentu.

Nikmat Kedua: GUNUNG sebagai PASAK BUMI

وَّالجِبَالَ اَوْتَادًا
Dan gunung-gunung sebagai pasak?

Ilmu bumi moderen telah membuktikan bahwa gunung-gunung memiliki akar di dalam tanah dan akar ini dapat mencapai kedalaman yang berlipat dari ketinggian mereka di atas permukaan tanah. Jadi, kata yang paling tepat untuk menggambarkan gunung-gunung berdasarkan informasi ini adalah kata “pasak” karena bagian terbesar dari sebuah pasak tersembunyi di dalam tanah. Pengetahuan semacam ini, tentang gunung-gunung yang memiliki akar yang dalam, baru diperkenalkan di paruh kedua dari abad ke-19.

Sebagaimana pasak yang digunakan untuk menahan atau mencencang sesuatu agar kokoh, gunung-gunung juga memiliki fungsi penting dalam menyetabilkan kerak bumi. Mereka mencegah goyahnya tanah. Seperti dijelaskan dalam Q.S. An-Nahl 15

وَأَلْقَىٰ فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِكُمْ
Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu

Coba cek link berikut: http://misykatulanwar.wordpress.com/2008/04/11/pasak-bumi-dalam-perspektif-geologi/, insyaAllah bisa lebih memahami keagungan Allah dan juga lebih memaknai kasih sayang Allah untuk hamba-Nya.

Nikmat Ketiga: MAKHLUK diciptakan BERPASANGAN


وَّخَلَقْنـٰـكُـمْ اَزْوَاجًا
Dan Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan

Subhanallah, Allah mengetahui bahwa hamba-Nya akan merasa sepi jika sendiri. Oleh karena itu Allah menciptakan pasangan bagi makhluk-Nya.





Bagi manusia, agar mampu melahirkan regenerasi penerus yang mampu mengelola bumi Allah dengan baik. Bagi hewan dan tumbuhan, agar mampu menyediakan kebutuhan manusia dan memperindah bumi Allah. Bagi makhluk-makhluk lain, agar melengkapi kesempurnaan penciptaan Allah sekaligus sebagai pelajaran bagi makhluk lain.

Nikmat Keempat: TIDUR sebagai ISTIRAHAT

وَّجَعَلْنَـانَوْمَـكُمْ سُبَـاتًـا
Dan Kami jadikan tidurmu sebagai istirahat

Alam tercipta untuk saling bergerak dan terus berdzikir kepada Allah hingga masa kerja mereka habis, baru setelah itu mereka istirahat di hari kiamat kelak. Namun, betapa Allah sangat menyayangi kita dengan mendesain tubuh kita dengan rasa letih dan lemah, sehingga kita mampu menikmati tidur sebagai satu bentuk istirahat.





Jantung kita istirahat sejenak ketika kita bersin. Sel-sel beristirahat dengan membunuh diri setelah ia memperbanyak regenerasinya. Dan masih banyak bentuk istirahat yang Allah berikan untuk makhluk-Nya, walaupun itu sangat singkat menurut standar manusia dan lebiiiih singkat lagi menurut standar Allah. Subhanallah!

Nikmat Kelima: MALAM sebagai PAKAIAN


وَّجَعَلْنَـاالَّيْــلَ لِبَــاسًا
Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian

Subhanallah, Allah mendesain tubuh kita terdiri dari partikel-partikel yang memiliki alarm tersendiri untuk menyesuaikan diri dengan waktu yang Allah gulirkan. Alarm biologis ini bernama Suprachiasmatic Nuclei (SCN) yang ada di hipotalamus otak kita.

Mengapa Allah mempergulirkan malam? Selain untuk beristirahat dari topeng yang mungkin kita bawa seharian ketika beraktivitas, malam Allah jadikan sebagai tabir kita dari manusia lain, pakaian yang menutupi kita. Waktu yang Allah berikan kepada kita agar kita menampilkan segala kelemahan kita, keluh kesah kita, ketidakberdayaan kita dengan ikhlas di hadapan-Nya sambil bersimpuh dan hanyut dalam tangisan pengharapan. Kesempatan yang Allah berikan bagi kita untuk mengisi ulang bahan bakar kita dalam memburu rezeki Allah keesokan harinya.

Nikmat Keenam: SIANG sebagai PENGHIDUPAN

وَّجَعَلْنَـاالنَّـهَارَمَعَـاشًا
Dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan

This is our showtime!


Subhanallah, kita tidak tinggal di kutub, yang malamnya lebih panjang dari pada waktu siangnya. Inilah waktunya kita bertebaran di seluruh pejuru bumi Allah untuk meraih limpahan rezeki yang Allah obral besar-besaran bagi hamba-Nya yang berpikir, bersungguh-sungguh dan sabar. Dan Allah akan menambah nikmat bagi hamba-Nya yang mensyukuri waktu ini.
Ayo bekerja! Semangaaaat menjalani hari kerja kita ^___^

Nikmat Ketujuh: LANGIT yang KOKOH

وَّبَنَيْنَـافَوْقَـكُمْ سَبْعًـاشِدَا دًا
Dan Kami membangun di atasmu tujuh langit yang kokoh

Subhanallah, makhluk agung ini, langit, dibangun Allah tanpa tiang penyangga. Namun ia kokoh mengayomi berbagai makhluk yang bersemayam di tubuhnya juga senantiasa berdzikir mengagungkan penciptanya. Tidak seperti kita yang masih sering lalai untuk mengingat pencipta kita, Dzat yang sangat menyayangi kita.
Banyak ayat yang menyebutkan langit dibangun dalam 7 lapisan. Mungkin saja tidak dzhahir 7, allahu ‘alam, hanya saja yang perlu kita pahami adalah Allah membangun langit dalam beberapa lapis, di mana masing-masing lapis memiliki ‘kisah’ masing-masing oleh ‘penghuni’ masing-masing. Subhanallah,

Nikmat Kedelapan: PELITA/ MATAHARI

وَّجَعَلْنَــاسِرَا جًـاوَّهَّـاجًـا
Dan Kami menjadikan pelita yang terang-benderang (matahari)

Pernahkah terlintas dalam pikiran kita, jika matahari tidak ada apa yang terjadi ya?

Matahari, bintang yang Allah berikan untuk kita, bintang yang cahayanya menerangi bumi kita, bintang yang sinarnya memanaskan bumi kita, dan bintang yang menjadi pusat revolusi bumi kita.
Jika tidak ada matahari, mungkin bumi kita akan menjadi seperti rumah yang apek karena banyaknya pakaian kotor yang menumpuk, atau mungkin seperti lingkungan yang kotor karena dedaunan yang gugur tidak membusuk, atau mungkin tidak ada makanan yang namanya ‘keripik’ karena tidak ada yang punya gigi kuat :)
Subhanallah…

Nikmat Kesembilan: AIR

وَّاَنْـزَالْنَــامِنَالْمُعْـصِـرَاتِ مَآءً ثَـجَّــاجًــا
Dan Kami turunkan dari awan, air hujan yang tercurah dengan hebatnya

Air adalah 70% penyusun partikel tubuh kita, dan 2/3 bagian bumi juga isinya air. Wajar jika kita stress kalau tidak ada air yang bisa diminum ataupun digunakan karena mungkin makhluk lain juga lebih stress lagi. Wajar juga kalau berdampak buruk bagi kesehatan jika kita sampai dehidrasi atawa kehilangan cairan karena di dalam tubuh kita itu ada samudera terbentang :)


 
 

Air pula yang melindungi janin di rahim bunda. Air pula yang menjadi penyusun dominan dalam darah. Air pula yang menjadi system pengaman mata kita. Air pula yang menjadi AC bagi tubuh kita. Subhanallah!

Subhanallah, banyak nian nikmat yang Allah berikan untuk kita. Siapakah yang pencipta terbaik? Ah, mari kita lirik potongan ayat di Q.S. Al-Mu’minun 14 berikut,

فَتَبَـارَكَ اللهُ اَحْسَنُ الْخَـالِقِيْنَ
Maha suci Allah, Pencipta yang paling baik

Satu hal yang mungkin harus dipahami dalam pembahasan beberapa ayat dalam Q.S. An-Naba 6-14 ini adalah pemilihan penggunakan kata KAMI yang Allah gunakan. Menurut pandangan manusia, ‘kami’ adalah bentuk jamak. Artinya, lebih dari satu orang. Lantas, berarti Allah itu tidak cuma satu dong? Atau, Allah itu lemah dong, buktinya ‘kami’ itu digunakan Allah untuk menunjukkan siapa yang menciptakan? Wew, berhati-hatilah dalam memaknai hal ini.

Sekarang, pernah kah kita berpikir, Akulah pemilik segala keagungan di mana ketika kalian(manusia/makhluk) mencapainya secara bersama-sama, Aku mampu melakukannya sendiri.

Ya, kata KAMI dipilih Allah untuk menunjukkan betapa tak terbatasnya kekuatan Allah, betapa agung Dzat-Nya, dan betapa tak tertandingi kesempurnaan-Nya.
Maha Sempurna Allah dengan segala firman-Nya.

Allahu’alam



sumber dari: sanggemintang.wordpress.com/

No comments:

Post a Comment