Bismillah…
Wahai Mutiara yang tersimpan…
Kubisikkan padamu apa yang ingin kusampaikan…
Kuharap…
bisikan itu sampai ke hatimu sebelum ia menelusup pada indra dengarmu…
Sesungguhnya segala pujian hanya layak ditujukan kepada Dzat Yang keindahan-Nya tak terwakili oleh syair para penyair, kesucian-Nya tak dapat dibandingkan dengan tetesan lembut embun di dedaunan saat pagi kembali menyapa, dan lautan atlantik tampaknya terlalu dangkal untuk disetarakan dengan cinta-Nya kepada makhluk-Nya yang taat pada aturan-Nya. Bahkan… semesta pun terlalu sempit untuk menghamparkan kasih sayang-Nya pada hamba-hamba-Nya…
Tak bosan pula lisan para hamba-Nya mengirim salam serta shalawat untuk sosok yang tak pernah lelah menyiarkan risalah Islam sebagai manifestasi cintanya kepada umat ini, sosok yang bahkan di akhir hayatnya masih sempat berkata lirih mengingat-ingat kembali umatnya, sosok manusia paling agung yang pernah ada, pribadi yang semoga tak pernah luput hati ini untuk selalu mencintainya, dialah Rasulullah Muhammad SAW..
Wahai Mutiara yang tersimpan…
Janganlah kau tertipu oleh banyaknya wanita yang melakukan maksiat. Janganlah kamu tertipu oleh banyaknya orang yang meremehkan hijab, rayuan-rayuan masa muda, tergantung pada cinta dan rindu yang membara, melaksanakan perbuatan yang diharamkan, dan hidup tanda kejelasan.Terus terang, kita berada di masa yang banyak terjadi fitnah dan cobaan. Ada fitnah yang memekakkan telinga, membutakan mata, dan fitnah yang memudahkan perbuatan keji, dan ada pula fitnah untuk mengambil harta yang haram. pantaslah nabi SAW dalam sabdanya :“Sesungguhnya di belakangmu ada hari-hari kesabaran. Bersabar di dalamnya seperti menggenggam bara. Bagi orang yang beramal pada hari itu ada pahala lima puluh (orang) dari kamu (saat ini). Ia akan berbuat seperti apa yang dilakukan saat ini.” Para sahabat bertanya “Ya Rasulullah, apakah ia dari mereka?” Rasululullah Saw. menjawab, “Melainkan dari salah seorang dari kalian” (Hadits Hasan)
Wahai Mutiara yang tersimpan…
Sebaik-baik bekal adalah iman dan takwa. Maka, takwalah kepada Allah SWT dalam kebenaran yang nyata. Janganlah engkautergoda oleh banyaknya wanita-wanita yang gugur dalam kekejian.Wahai Mutiara yang tersimpan…Aura sifat shalihah yang kau miliki adalah kado terindah yang Allah SWT. berikan untukmu, maka pertahankan kado terindah itu. Aku berdo’a semoga Allah SWT. meletakkan dunia di tanganmu, bukan di hatimu. Para psikolog boleh saja berkesimpulan bahwa wanita lebih banyak melibatkan perasaan dalam bertindak dan mengambil keputusan. Tapi aku yakin, engkau sangat berbeda dengan wanita kebanyakan karena begitu teguhnya engaku menjadikan Syara sebagai pijakan hidupmu…
Wahai Mutiara yang tersimpan…
Andai DIA mengujimu hingga membuat hatimu seperti sedang diterpa riak-riak ombak kecil. Percayalah bahwa riak-riak kecil itu tak perlu waktu lama untuk reda. Bahkan, jikapun itu badai, ia tetaplah badai yang punya batas waktu untuk berlalu.
Wahai Mutiara yang tersimpan…
Pada dimensi yang tepat, akan datang lelaki shalih yang akan menjemputmu, lalu saling membimbing menuju ridha-Nya, bertekad mencintaimu, mendampingi hidupmu dalam suka dan duka, menyeka air matamu saat kau berduka, menyambut ceriamu saat kau bersuka ria, ada di sampingmu saat kau perlukan keberadaannya, memujimu saat kau pantas dipuji, menegurmu saat kau pantas ditegur, dan menemani perjuangan dakwahmu. Karenanya, tak perlu kau ragu akan janji-Nya bahwa setiap makhluk-Nya diciptakan berpasang-pasangan.
Wahai Mutiara yang tersimpan…
Aku berdoa semoga Allah menjadikanmu bagian dari wanita-wanita shalihah yang dimuliakan-Nya. Semoga engkau senantiasa belajar dari mereka para wanita mulia yang namanya terukir dalam tinta emas sejarah
- Belajar dari Wanita yang maharnya termulia sepanjang sejarah dan pendidik suaminya ; Ummu Sulaim
- Belajar dari wanita yang perkataannya didengar oleh Allah dari langit yang utuh ; Ummu Aiman
- Belajar dari Wanita tersetia sepanjang zaman : Ummu Khadijah
- Belajar dari kesabaran Ummu Anbiya ; Siti Hajar
- Belajar dari wanita yang diplomatis dan menjadi utusan kaum hawa ; Ummu Atsma’
- Belajar dari Cerdasnya wanita ; Ummu ‘Aisyah
- Belajar dari wanita tersuci sepanjang zaman : Ummu Maryam
- Belajar dari pemimpin seluruh wanita (kecuali Maryam binti Imran) kelak di surga ; Ummu Fatimah az-Zahra
Sejenak mari bercermin kepada mereka… adakah diri ini 1% dari mereka?
level mereka yang tinggi…selangkah demi selangkah…sehasta demi sehasta…sedepa demi sedepa…semoga istiqomah meneladani mereka…Hingga kelak… kita bisa menjadi MUSLIMAH MATAHARI….
Wahai Mutiara yang tersimpan…
Tak ada maksudku untuk mengguruimu…
Hanya… izinkan diri ini untuk bersama melangkah bersamamu agar kita tetap istiqomah memegang bara ini…
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan taufik-NYa untuk kita bersama…
Allahumma Aamiin…
Dari Seorang Muslimah yang masih memperbaiki diri
sumber dari: belajarnulisideologis.wordpress.com
No comments:
Post a Comment