Apabila mati kita ditanam kemudian jadi tanah habis cerita. Yang susah hanya di dunia, apabila mati selesailah masalah. Orang ini tak pernah belajar, dia anggap mati itu mudah. Padahal kalau tidak ada iman, syariat diabaikan mati sangat menyakitkan. Dia akan menempuh 4 babak yang sangat menakutkan. Kesakitan mati macam pukulan tiga ratus pedang yang tajam. Di dalam kubur pula dipukul dan dibelasah oleh mungkar nakir sangat sakitnya. Makin lama qiamat lamalah masa menerima azab kubur. Dia diazab tidak ada ringan-ringan. Dipukul dipalu oleh malaikat amat ganasnya. Terpekik terlolong tidak ada siapa yang menolongnya. Di padang mahsyar dibiarkan beratus-ratus tahun. Di dalam keadaan tidak berpakaian matahari di atas ubun amat panas. Terlontar terbiar macam cacing kepanasan tiada siapa yang menolongnya. Masing-masing tidak memperduli, masing-masing jaga diri. Akhir sekali meniti siratul mustaqim, kemudian berguguranlah ke dalam api. Di dalam neraka yang panas dirantai dipukul dibelengu. makan buah zaqum yang panas. Dengan bau busuknya kalau terbau oleh makhluk dunia semuanya mati. Di dalam neraka kekal abadi tidak diukur oleh masa lagi. Marilah kita insaf dengan cerita ini marilah kita menyiapkan diri. Agar kita selamat dengan penderitaan yang diceritakan tadi.
Berikutnya adalah keterangan Al Quran, Hadis Rasulullah SAW dan beberapa kisah yang pernah berlaku pada masa yang lalu tentang dasyatnya kematian, azab siksa kubur dan suasana alam barzakh yang mengerikan.
Dari Albaraa’ bin Aazib r.a. berkata: Kami bersama Nabi s.a.w. keluar menghantar jenazah seorang sahabat Ansar, maka ketika sampai ke kubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi s.a.w. duduk dan kami duduk di sekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung di atas kepala kami, sedang Nabi s.a.w. mengorek-ngorek dengan dahan yang ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda: Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksa kubur, 2 atau 3 kali diulang. Lalu bersabda: Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggalkan dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya Malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk di depannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malakul maut dan duduk di dekat kepalanya dan memanggil. Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan redhoNya.
Nabi s.a.w. bersabda: Maka keluar rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut bekas tempat air, maka terus diterima, dan terus dimasukkan dalam katan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum di atas bumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan Malaikat melainkan ditanya: Roh siapakah yang harum ini? Dijawab: Roh Fulan bin Fulan sehingga sampai ke langit, dan di sana dibukakan pintu langit, dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap langit diantar oleh Malaikat muqarrabun dibawa naik ke langit yang atas hingga sampai ke langit ketujuh, maka Allah berfirman: Catatlah suratnya di Illiyyin.
Kemudian dikembalikan ia ke bumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan di dalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada saatnya. Maka kembalilah roh kejasad dalam kubur, kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: Siapa Tuhanmu. Maka dijawab: Allah Tuhanku. Lalu ditanya: Apakah agamamu? Dijawab: Agamaku Islam. Ditanya: Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutus di tengah-tengah kamu itu? Dijawab: Dia utusan Allah. Lalu ditanya: Bagaimanakah kau mengetahui itu? Dijawab: Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya. Maka terdengar suara: Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga serta pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju ke syurga, supaya ia mendapat bau dan hawa syurga, lalu diluaskan kubur sepanjang pandangan mata kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata: Terimalah kabar gembira , ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Lalu ditanya: Siapakah kau? Jawabnya: Saya amalmu yang baik. Lalu ia berkata: Ya Tuhan segerakan hari Qiamat supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan-kawanku.
Nabi s.a.w. bersabda: Adapun hamba yang kafir jika akan meninggalkan dunia dan menghadapi akhirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk di mukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang malakul maut dan duduk di samping kepalanya, lalu berkata: Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah, maka tersebar di semua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterimanya akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat basin bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui Malaikat melainkan ditanya: Roh siapakah yang jahat dan basi itu? Dijawab: Roh Fulan bin Fulan dengan sebutan yang amat buruk sehingga sampai di langit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak dibuka untuknya.
Kemudian Nabi s.a.w. membaca ayat: Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga onta dapat masuk dalam lobang jarum.
Kemudian diperintahkan: Tulislah orang itu dalam sijjin, kemudian dilemparkan rohnya itu begitu saja sebagaimana Ayat: Dan siapa mempersekutukan Allah. maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar burung helang atau dilemparkan oleh angin ke dalam jurang yang curam.
Kemudian dikembalikan roh itu ke dalam jasad di dalam kubur, lalu didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukkannya lalu menanya: Siapa Tuhanmu?
Jawabnya: Saya tidak tahu.
Lalu ditanya: Apakah agamamu?
Jawabnya: Saya tidak tahu.
Lalu ditanya: Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutus di tengah-tengah kamu itu?
Jawabnya: Saya tidak tahu.
Maka terdengar suara seruan dari langit: Dusta hambaku hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan rusak tulang-tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang busuk wajahnya dan basi baunya berkata kepadanya: Sambutlah hari yang sangat buruk bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu.
Lalu ia bertanya: Siapakah kau? Jawabnya: Aku amalmu yang buruk. Lalu ia berkata: Ya Tuhan jangan keburu hari qiamat, ya Tuhan jangan percepatkan hari qiamat.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: Seorang mukmin jika sakaratul maut didatangi oleh Malaikat dengan membawa sutra yang berisi misik (kasturi) dan tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut di dalam adunan sambil dipanggil: Hai roh yang tenang kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela dan diredhoi. Kembalilah kepada rahmat dan keredhoan Allah, maka jika telah keluar rohnya terus diletakkan di atas misik dan bunga-bunga itu dan dilipat dengan sutra, lalu dibawa ke illiyyin.
Adapun orang kafir jika sakaratul maut didatangi oleh Malaikat yang membawa kain bulu di dalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil dikatakan kepadanya: Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhanmu ke tempat yang rendah hina dan siksaNya, maka bila telah keluar rohnya diletakkan di atas api dan bersuara seperti sesuatu yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa ke sijjin.
Dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: Seorang mukmin jika diletakkan di kubur maka diperluas kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutra, dan bila ia hafal sedikit dari Quran cukup untuk penerangannya jika tidak maka Allah memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan ia dalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan yang masih kurang masa tidurnya dan belum puas.
Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga menghancurkan tulang rusuknya dan masuk ke dalam perutnya, lalu dikirim kepadanya ular segemuk leher unta, maka makan dagingnya hingga habis dan sisa tulang semata-mata, lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan menyiksa iaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa pentung dari besi yang terus dipukulkannya, sedang Malaikat itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya, selain itu lalu dihidangkan siksa neraka itu tiap pagi dan petang.
Abul-Laits berkata: Siapa yang ingin selamat dari siksa kubur maka harus melazimi empat dan meninggalkan empat, adapun yang harus dijaga iaitu:
1. Menjaga sembahyang lima waktu.
2. Banyak bersedekah.
3. Banyak membaca Al Quran.
4. Memperbanyak tasbih (membaca: Subhanallah, walhamdulillah wal’aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa bilah). Sebab semua yang empat dapat menerangi kubur dan meluaskannya.
Adapun empat yang harus ditinggalkan iaitu:
1. Dusta.
2. Adu-adu.
4. Menjaga kencing, Rasulullah bersabda: Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya siksa kubur itu kerana kencing. (Yakni jika cebok jangan sampai ada sisanya, harus bersih dan benar-benar puas).
Nabi s.a.w. bersabda: Sesungguhnya Allah tidak suka padamu empat, main-main dalam sembahyang dan tidak khusyuk. Dalam bacaan Quran (atau cepat-cepat). Dan berkata keji waktu puasa, dan tertawa di kubur.
Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: Kamu jangan tertipu kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang sudah bingung di dalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeda antara yang satu pada yang lain di dalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk ke dalamnya.
Sufyan Atstsauri berkata: Siapa yang sering (banyak) memperingati kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa yang melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang api neraka.
Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya: Hai hamba Allah berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada di tempat ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan terpegang juga, maut terikat selalu di ubun-ubunmu, maka carilah jalan selamat, carilah jalan selamat, dan segera-segera, sebab dibelakangmu ada yang mengejar kamu iaitu kubur, ingatlah bahwa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebun syurga, atau jurang dari jurang-jurang neraka, dan kubur itu tiap hari berkata-kata: Akulah rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat.
Ingatlah sesudah itu ada hari yang lebih ngeri, hari di mana anak kecil segera beruban, dan orang tua bagaikan orang mabuk, bahkan ibu yang menyusu lupa terhadap bayinya dan wanita yang bunting menggugurkan kandungannya, dan kau akan melihat orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk arak hanya siksa Allah sangat ngeri dan dahsyat.
Ingatlah bahwa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan curam yang dalam, perhiasannya besi, dan airnya darah bercampur nanah, tidak ada rahmat Allah di sana. Maka kaum muslimin pada menangis, lalu ia berkata: Dan di samping itu ada syurga yang luasnya selebar langit dan bumi, tersedia untuk orang-orang yang taqwa. Semoga Allah melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam Darun-naiem (syurga yang serba kenikmatan).
Usaid bin Abdirrahman berkata: Saya telah mendapat keterangan bahwa seorang mukmin jika mati dan diangkat. Ia berkata: Segerakan aku, dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: Aku kasih kepadamu ketika di atas belakangku, dan kini lebih sayang kepadamu. Dan bila orang kafir mati lalu diangkat jenazahnya ia berkata: Kembalikan aku dan bila diletakkan di lahadnya, bumi berkata kepadanya: Saya sangat benci kepadamu ketika kau di atas belakangku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu.
Usman bin Affan r.a. ketika berhenti di atas kubur ia menangis, maka ditegur: Engkau jika menyebut syurga dan neraka tidak menangis, tetapi kau menangis kerana kubur? Jawabnya: Rasulullah s.a.w. bersabda: Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur, maka yang dibelakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang di belakangnya lebih berat daripadanya.
Abdul-Hamid bin Mahmud Almughuli berkata: Ketika saya duduk bersama Ibn Abbas r.a. tiba-tiba datang kepadanya beberapa orang dan berkata: Kami rombongan haji, dan bersama kami ini ada seorang yang ketika sampai di daerah Dzatishshahifah tiba-tiba ia mati, maka kami siapkan segala keperluannya, dan ketika menggali kubur untuknya tiba-tiba ada ular sebesar lahad. Maka kami tinggalkan dan menggali lain tempat juga ada ular, maka kami biarkan dan menggali lain tempat juga kami dapatkan ular, maka kami biarkan, dan kini kami bertanya kepadamu bagaimanakah harus kami perbuat terhadap mayat itu? Jawab Ibn Abbas: Itu dari amal perbuatannya sendiri, lebih baik kamu kubur saja, demi Allah andaikan kamu menggali bumi ini semua nescaya akan kamu dapatkan ular di dalamnya.
Maka mereka kembali dan mengubur mayat itu di salah satu kubur yang sudah digali itu, dan ketika mereka kembali ke daerahnya mereka pergi kekeluarganya untuk mengembalikan barang-barangnya, sambil tanya kepada isterinya apakah amal perbuatan yang dilakukan oleh suaminya? Jawab isterinya: Dia biasa menjual gandum dalam karung, lalu dia mengambil sekadar untuk makanannya sehari, dan memasukkan tangkai-tangkai gandum itu ke dalam karung seberat apa yang diambilnya itu.
Berita ini menunjukkan bahwa kianat itu salah satu sebab siksa kubur, dan apa yang mereka lihat itu sebagai peringatan jangan sampai kianat. Ada keterangan bahwa bumi ini tiap hari berseru sampai lima kali:
1. Hai anak Adam anda berjalan di atas belakangku dan kembalimu di dalam perutku.
2. Hai anak Adam anda makan berbagai macam di atas belakangku dan anda akan dimakan ulat di dalam perutku.
3. Hai anak Adam anda tertawa di atas belakangku, dan akan menangis di dalam perutku.
4. Hai anak Adam anda bergembira di atas belakangku dan akan berduka di dalam perutku.
5. Hai anak Adam anda berbuat dosa di atas belakangku, maka akan tersiksa di dalam perutku.
Amr bin Dinar berkata: Ada seorang penduduk kota Madinah yang mempunyai saudara perempuan di hujung kota, maka sakitlah saudaranya itu kemudian mati, maka setelah diselesaikan persiapannya dibawa ke kubur, kemudian setelah selesai mengkuburkannya dan kembali pulang ke rumah ia teringat pada bekas yang dibawa dan tertinggal dalam kubur, maka ia minta bantuan orang untuk menggali kubur itu kembali, dan sesudah digali terjumpa bekasnya, ia berkata kepada orang yang membantunya itu: Tolong kau gali sebab saya ingin mengetahui bagaimana keadaan saudaraku ini, maka dibuka sedikit lahadnya, tiba-tiba dilihat kuburnya menyala api, maka segera ia meratakan kubur itu, dan kembali kepada ibunya, bertanya: Bagaimanakah kelakuan saudaraku dahulu itu? Ibunya berkata: Mengapakah kau menanyakan kelakuan saudaramu, padahal ia telah mati?
Anaknya tetap minta supaya diberi tahu tentang amal perbuatan saudaranya itu, lalu diberitahu bahwa saudaranya itu biasa mengakhirkan sembahyang dari waktunya, juga tidak dalam keadaan bersuci, dan diwaktu malam sering mengintai rumah-rumah tetangga untuk mendengarkan bicara-bicara mereka lalu disampaikan kepada orang lain sehingga mengadu-adu antara mereka, dan itulah sebabnya siksa kubur. Kerana itu siapa yang ingin selamat dari siksa harus menjauhkan diri dari sifat namimah adu-adu (mengadu domba di antara jiran tetangga dan lain orang) supaya selamat dari siksa kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakir.
Nabi s.a.w. bersabda: Seorang muslim jika ditanya dalam kubur, maka ia terus membaca: Asyhadu an laa ilaha illallah wa anna Muhammad abduhu warasuluhu, maka itulah yang tersebut dalam firman Allah: Allah menetapkan orang-orang yang beriman dengan kalimah yang teguh di mana hidup di dunia dan di akhirat (iaitu kalimah laa iiaha illallah, Muhammad Rasulullah).
Dari ketetapan itu terjadi dalam tiga masa:
1. Ketika melihat Malakulmaut.
2. Ketika menghadapi pertanyaan Munkar Nakir.
3. Ketika menghadapi hisab di hari qiamat.
Dan ketetapan ketika melihat Malakul maut dalam tiga hal:
1. Terpelihara dari kekafiran, dan mendapat taufiq dan istiqamah dalam tauhid sehingga keluar rohnya dalam Islam.
2. Diberi selamat oleh Malaikat bahwa ia mendapat rahmat.
3. Melihat tempatnya di syurga.
Dan ketetapan dalam kubur juga ada tiga hal:
1. Diberi ilham oleh Allah untuk menjawab dengan jawapan yang diredhai Allah.
2. Hilang rasa takut dangentar.
3. Melihat tempatnya di syurga sehingga kubur menjadi salah satu kebun syurga.
Adapun ketetapan ketika hisab juga dalam tiga hal:
1. Allah memberinya ilham sehingga dapat menjawab segala pertanyaan dengan benar.
2. Mudah dan ringan hisabnya.
3. Diampunkan segala dosanya.
Ada juga yang menyatakan bahwa ketetapan itu dalam empat masa:
1. Ketika mati.
2. Didalam kubur sehingga dapat menjawab pertanyaan tanpa gentar atau takut.
3. Ketika hisab.
4. Ketika berjalan di atas Sirat sehingga berjalan bagaikan kelajuan kilat.
Jika ditanya tentang soal kubur bagaimanakah bentuknya? Maka Ulamak telah membicarakannya dalam berbagai pendapatnya, sebahagian berkata: Pertanyaan itu hanya kepada roh tanpa jasad, dan di saat itu roh masuk ke dalam jasad hanya sampai di dada. Ada pendapat berkata: Rohnya di antara jasad dan katan. Dan yang sebaiknya seorang mempercayai adanya pertanyaan dalam kubur tanpa bertanyakan dan sibuk dengan caranya. Dan kita sendiri akan mengetahui bila kita sampai di sana.
Maka bila ada orang menolak adanya soal Munkar Nakir dalam kubur, maka penolakannya dari dua jalan:
1. Mereka berkata: Ia tidak mungkin menurut perkiraan akal, sebab menyalahi kebiasaan tabiat alam.
2. Atau ia berkata: Tidak ada dalil yang menguatkan.
Pendapat pertama bahwa ia tidak mungkin dalam akal, kerana menyalahi kebiasaan tabiat alam. Pendapat ini bererti meniadakan kenabian dan mukjizat, sebab para Nabi itu semuanya dari manusia biasa dan tabiat mereka sama, tetapi mereka telah dapat bertemu dengan Malaikat dan menerima wahyu, bahkan laut telah terbelah untuk Nabi Musa a.s. demikian pula tongkatnya menjadi ular, semua kejadian itu menyalahi tabiat alam, maka orang yang menolak semua itu bererti keluar dari Islam.
Jika ia berkata: Tidak ada dalil, maka hadis-hadis yang diterangkan sudah cukup untuk menjadi alasan bagi orang yang akan mahu menerima kenyataan. Firman Allah: Dan siapa yang mengabaikan peringatanKu (ajaranku) maka ia akan merasakan kehidupan yang sukar (kehidupan sukar ini ketika menghadapi pertanyaan dalam kubur).
Demikian pula ayat: Allah akan menetapkan hati orang-orang mukmin dengan kalimah yang teguh di dunia dan di akhirat. Dari Said bin Al-Musayyab dari Umar r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: Jika seorang mukmin telah masuk ke dalam kubur, maka didatangi oleh dua Malaikait yang menguji dalam kubur, lalu mendudukkannya dan bertanya, sedang ia mendengar suara derap kasut mereka ketika kembali, lalu ditanya oleh kedua Maiaikat itu: Siapa Tuhanmu, dan apakah agamamu, dan siapa Nabimu, lalu dijawab: Allah Tuhanku, dan agamaku Islam, dan Nabiku Nabi Muhammad s.a.w. Lalu Malaikat itu berkata: Allah yang menetapkan kau dalam kalimat itu, tidurlah dengan tenang hati. Itulah erti: Allah menetapkan mereka dalam kalimah hak. Adapun orang kafir zalim maka Allah menyesatkan mereka tidak memberi petunjuk taufiq pada mereka, sehingga ketika ditanya oleh Malaikat: Siapa Tuhanmu, apa agamamu dan siapa Nabimu, maka jawab orang kafir atau munafiq: Tidak tahu. Maka oleh Malaikat dikatakan: Tidak tahu, maka terus dipukul dengan pentung (pukul), sehingga jeritan suaranya terdengar semua yang di alam kecuali manusia dan jin. (Dan andaikan didengar oleh manusia pasti pengsan).
Abu Hazim dari Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda kepada Umar: Bagaimanakah kau hai Umar jika didatangi oleh kedua Malaikat yang akan mengujimu di daiam kubur iaitu Munkar Nakir hitam keduanya kebiru-biruan siung keduanya mengguris bumi, sedang rambut keduanya sampai ke tanah dan suara keduanya bagaikan petir yang dahsyat, dan matanya bagaikan kilat yang menyambar? Umar bertanya: Ya Rasulullah apakah ketika itu saya cukup sedar sebagaimana keadaanku sekarang ini? Jawab Nabi s.a.w.: Ya. Berkata Umar: Jika sedemikian maka saya selesaikan keduanya dengan izin Allah. Nabi s.a.w. bersabda: Sesungguhnya Umar seorang yang mendapat taufiq.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi s.a.w. bersabda: Tiada seorang yang mati meiainkan ia mendengkur yang didengar oleh semua binatang kecuali manusia, dan andaikata ia mendengar pasti pengsan, dan bila dihantar ke kubur, maka jika ianya soleh (baik) berkata: Segerakanlah aku, andaikan kamu mengetahui apa yang didepanku daripada kebaikan nescaya kamu akan menyegerakan aku. Dan bila ia tidak baik maka berkata: Jangan terburu-buru, andaikan kamu mengetahui apa yang di depanku daripada bahaya nescaya kamu tidak akan terburu-buru. Kemudian jika telah ditanam dalam kubur, didatangi oleh dua Malaikat yang hitam kebiru-biruan datang dari arah kepalanya, maka ditolak oleh sembahyangnya: Tidak boleh datang dari arahku sebab adakalanya ia semalam tidak tidur kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu datang dari bawah kakinya, maka ditolak oleh baktinya pada kedua orang tuanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa berjalan tegak kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu datang dari kanannya, maka ditolak oleh sedekahnya: Tidak boleh datang dari arahku kerana ia biasa sedekah kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu ia datang dari kirinya maka ditolak oleh puasanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa lapar dan haus kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu ia dibangunkan bagaikan dibangunkan dari tidur.
Lalu ia ditanya: Bagaimana pendapatmu tentang orang yang membawa ajaran kepadamu itu?
la tanya: Siapakah itu?
Dijawab: Muhammad s.a.w.?
Maka dijawab: Saya bersaksi bahwa ia utusan Allah. Lalu berkata kedua Malaikat itu: Engkau hidup sebagai orang mukmin, dan mati juga mukmin. Lalu diluaskan kuburnya, dan dibukakan baginya segala kehormatan yang dikurniakan Allah kepadanya. Semoga Allah memberi kita taufiq dan dipelihara serta dihindarkan dari hawa nafsu yang menyesatkan, dan menyelamatkan kami dari siksa kubur, kerana Nabi s a.w. juga berlindung kepada Allah dari siksa kubur.
Aisyah r. a. berkata: Saya dahulunya tidak mengetahui adanya siksa kubur sehingga datang kepadaku seorang wanita Yahudi minta-minta, dan sesudah saya beri ia berkata: Semoga Allah melindungi kamu dari siksa kubur. Maka saya kira keterangannya itu termasuk tipuan kaum Yahudi, lalu saya ceritakan kepada Nabi s. a. w. maka Nabi s. a. w. memberitahu kepadaku bahwa siksa kubur itu hak benar, maka seharusnya seorang Islam berlindung kepada Allah dari siksa kubur, dan bersiap sedia untuk menghadapi kubur dengan amal yang salih, sebab selama ia masih hidup maka Allah telah memudahkan baginya segala amal salih.
Sebaliknya bila ia telah masuk dalam kubur, maka ia akan ingin kalau dapat diizinkan untuk melakukan satu hasanat saja, tetapi tidak diizinkan, sehingga ia sangat menyesal semata-mata, kerana itu seorang yang berakal harus berfikir dalam hal orang-orang yang telah mati, kerana orang-orang yang telah mati itu, mereka sangat ingin kalau dapat akan sembahyang dua rakaat berzikir dengan tasbih, tahmid dan tahlil, sebagaimana ketika di dunia, tetapi tidak diizinkan, lalu mereka hairan pada orang-orang yang masih hidup membazirkan waktu dalam permainan dan kelalaian semata-mata.
Wahai pembaca sekelian, jagalah dan siap-siapkan harimu, sebab ia sebagai pokok kekayaanmu, selama engkau mem perhatikan pokok kekayaanmu, maka mudah bagimu mendapatkan atau mencari untung laba, sebab kini dagangan akhirat agak sepi dan tidak laku, kerana itu rajin-rajinlah mengumpulkan sebanyak mungkin daripadanya, sebab akan tiba masa dagangan itu sangat berharga sebab pada saat ia berharga maka kita tidak akan dapat mencari atau mencapainya. Kami mohon semoga Allah memberi taufiq untuk bersiap-siap menghadapi saatnya, dan jangan sampai menjadikan kami dari golongan yang menyesal seningga ingin kembali ke dunia tetapi tidak diizinkan, juga semoga Tuhan memudahkan atas kami sakaratul maut, dan kesukaran kubur, demikian pula pada semua kaum muslimin dan muslimat.
Amin.
No comments:
Post a Comment