Oleh: Ustadz Abu Hilya
بسم الله الرحمن الرحيم والحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيدنا محمد سيد الأولين والآخرين، وعلى آله وصحبه ومن اهتدى بهديه إلى يوم الدين.
Islam Institute – Membaca beberapa artikel yang diposting di beberapa situs milik SALAFI/WAHABI yang mencatut nama Hadlrotus Syaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari khususnya menyangkut peringatan beliau bagi para pelaku kemungkaran dalam acara Maulid yang sejatinya peringatan tersebut bertujuan guna menghilangkan atau setidaknya meminimalisir kemungkaran yang terjadi dalam peringatan Maulid, namun oleh para Ustadz yang tidak memahami permasalahan peringatan-peringatan dari KH. Hasyim Asy’ariy tersebut telah dibelokkan untuk menghentikan atau memerangi Peringatan Maulid Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam.
Berikut sikap dan pandangan Hadlrotus Syaikh KH. Asy’ari tentang SALAFI / WAHABI yang tertuang dalam kitab beliau “RISALAH AHLIS SUNNAH WALJAMA’AH”
ومنهم فرقة يتبعون رأي محمد عبده و رشيد رضا, ويأخذون بدعة محمد بن عبد الوهاب النجدى, و احمد ابن تيمية وتلمذيه ابن القيم وابن عبد الهادى , فحرموا ما اجمع المسلمون على نذبه وهو السفر لزيارة قبر رسول الله صلى الله عليه وسلم, وخالفوهم فيما ذكر وغيره , قال ابن تيمية في فتاويه : واذا سافر لاعتقاده انها اي زيارة قبر النبي صلى الله عليه وسلم طاعة كان ذلك محرما بإجماع المسلمين , فصار التحريم من الامر المقطوع به.
Dan diantara golongan-golongan tersebut adalah kelompok yang mengikuti pemikiran Muhammad ‘Abduh dan Rasyid Ridho, mereka juga mengambil Bid’ahnya Muhammad Bin Abdil Wahab An Najdi, Ahmad Ibnu Taimiyyah dan dua orang muridnya yakni Ibnul Qoyyim dan Ibnu Abdil Hadi. Mereka mengharamkan apa yang telah disepakati Ummat Islam sebagai kesunnahan yakni bepergian untuk berziyarah ke makam Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam, mereka menyelisihi ummat Islam dalam hal tersebut juga hal-hal yang lain.
Ibnu Taimiyyah berkata dalam Fatwanya : “Jika seseorang bepergian karena meyakini bahwa Ziyarah ke makam Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam adalah bentuk ketaatan (Ibadah) maka hal tersebut diharamkan berdasarkan kesepakatan Ummat Islam, maka jadilah hukum haram sebagai hukum (perkara) yang pasti.”
قال العلامة الشيخ محمد بخيت الحنفي المطيعي في رسالته المسماة ” تطهير الفؤاد من دنس الاعتقاد ” : وهذا الفريق قد ابتلي المسلمون بكثير منهم سلفا وخلفا, فكانوا وصمة وثلمة فى المسلمين وعضوا فاسدا يجب قطعه حتى لا يعدى الباقى, فهو كالمحذوم يجب الفرار منه,
Al ‘Allamah As Syaikh Bakhit Al Hanafi Al Muthi’iy berkata dalam risalahnya yang bertajuk “That-hirul Fuad Min Danasil I’tiqod” (Membersihkan Hati Dari Keyakinan/Aqidah Kotor) : “Sungguh Ummat Islam baik salaf maupun kholaf telah diuji/mendapat mushibah dengan adanya sebagian besar kelompok ini. Mereka (salafi / wahabi) bagaikan cacat dan pecahan dalam tubuh ummat Islam. Mereka bagaikan anggota tubuh yang rusak (sakit) dan wajib untuk diamputasi agar tidak menular kepada yang lain. Kelompok ini bagaikan orang yang terkena lepra yang wajib dihindari….
فانهم فريق يلعبون بدينهم , يذمّون العلماء سلفا وخلفا, ويقولون : “أنهم غير معصومين فلا ينبغي تقليدهم, لا فرق في ذلك بين الاحياء والاموات”. ويطعنون عليهم ويلقون الشبهات, و يذرونها في عيون بصائر الضعفاء, لتعمي ابصارهم عن عيوب هؤلاء, يقصدون بذلك القاء العداوة و البغضاء بحلولهم الجوّ, ويسعون في الارض فسادا…
Sungguh mereka adalah kelompok yang mempermainkan agama, mereka mencela para ulama baik salaf maupun kholaf (dahulu dan sekarang), mereka (SaWah) berkata : “ Sungguh mereka (para ulama) adalah tidak ma’shum (tidak terjaga dari kesalahan), maka tidak patut mengikuti (taqlid) pada mereka, tidak ada bedanya baik para ulama’ yang telah wafat maupun masih hidup”…. mereka (SaWah) menyerang para ulama dan membuat syubhat-syubhat yang mereka sebarkan dimata kaum awam guna menutupi aib mereka, itu semua mereka lakukan dengan tujuan menciptakan konflik/ permusuhan dan kebencian, mereka berbuat kerusakan dimuka bumi ini…..
sumber dari: generasisalaf.wordpress.com
No comments:
Post a Comment