Pages

Thursday, 2 January 2014

perayaan atas meninggalnya Haulnya Baba Syujak




Setiap tahun di negara Syi’ah Iran selalu diadakan perayaan atas meninggalnya Haulnya Baba Syujak atau Abu Lu’lu’ah Al Majusi. Berbagai acara mereka adakan dalam rangka memeriahkan hari itu. Seorang yang oleh golongan Syi’ah dianggap sangat berjasa terhadap perjuangan Syi’ah. Seorang pengecut yang telah menikam dan membunuh Kholifah Umar Ibnul Khottob ra, dengan alasan karena beliau Kholifah Umar ra adalah pemimpin Islam yang telah menaklukkan dan menghancurkan kerajaan Majusi Persi  (Iran).

Sebagaimana kita ketahui bahwa dizaman Kholifah Umar ra telah terjadi Futuuhaat Islamiyyah, saat itu Islam tersebar sampai ke Syam, Irak, Iran dan lain lain. Dimana sebelumnya daerah daerah tersebut dibawah kekuasaan Romawi dan Persia.

Peristiwa kejam tersebut terjadi disaat Kholifah Umar ra sedang sholat subuh. Pada waktu itu Abu Lu’lu’ah yang melihat ada kesempatan untuk melaksanakan niatnya, menyelinap ditengah tengah orang orang yang sedang sholat. Dengan sekejap Abu Lu’lu’ah sudah berada dibelakang Kholifah Umar ra yang sedang mengimami sholat subuh tersebut. Bertubi tubi Abu Lu’lu’ah menancapkan Khon’jarnya kebadan Kholifah Umar ra, sehingga beliau roboh dan tidak sanggup melanjutkan sholatnya. Tapi sebelum pingsan beliau masih sempat meminta Sayyidina Abdurrahman bin Auf ra untuk menggantikan beliau sebagai Imam.

Ketika beliau siuman dari pingsannya, yang pertama kali ditanyakan adalah, apakah orang orang sudah selesai sholat. Setelah mendapat jawaban, baru kemudian beliau bertanya siapa yang menikamnya. Dan ketika dijawab bahwa yang menikam adalah Abu Lu’lu’ah Al Majusi, beliau merasa gembira seraya berkata; Alhamdulillah yang mau membunuhku bukan seorang Muslim.

Tidak cukup menikam Kholifah Umar ra, ketika Abu Lu'lu'ah akan ditangkap, dia masih sempat menikam beberapa orang yang ada didekatnya, sehingga memakan korban beberapa orang. Dan dia sendiri kemudian bunuh diri.

Selanjutnya melihat kondisi Kholifah Umar ra semakin keritis dan tidak ada harapan untuk lebih lama hidup, maka beberapa Sahabat memintanya untuk mengangkat seseorang sebagai penggantinya.

Melihat adanya permintaan permintaan tersebut, beliau mulai berfikir; jika aku menunjuk seseorang sebagai penggantiku, maka orang yang lebih baik dariku (yaitu Sayyidina Abubakar ra) telah berbuat. Dan apabila aku tidak menunjuk seseorang, maka orang yang jauh lebih baik dariku (yaitu Rosululloh SAW) juga telah berbuat.

Akhirnya beliau Kholifah Umar ra membentuk Majlis Syuro untuk memilih Kholifah, yang terdiri dari enam orang Sahabat:
1. Sayyidina  Ali bin Abi Tholib kw
2. Sayyidina  Utsman Ibnu Affan ra. 
3. Sayyidina  Abdurrahman bin Auf ra.
4. Sayyidina  Tholhah bin Ubaidillah ra
5. Sayyidina  Zubair Ibnul Awwam ra
6. Sayyidina  Saad bin Abi Waggos ra.

Itulah enam orang yang ditunjuk oleh Kholifah Umar ra untuk memilih dan dipilih sebagai Kholifah pengganti Kholifah Umar ra. Enam orang Sahabat diatas adalah orang orang yang masih hidup dari sepuluh orang yang diberitakan oleh Rosululloh SAW akan masuk Surga  ( Mubasysyarin  Bil  Jannah ).

Selanjutnya setelah mereka mengadakan pertemuan pertemuan dan berunding serta meminta masukan masukan dari beberapa orang, akhirnya Sayyidina Utsman Ibnu Affan ra yang terpilih sebagai Kholifah ketiga.

Sayyidina Ali kw yang dalam sejarah dikenal sebagai orang yang berjiwa seportif, jujur dan bijaksana, begitu mengetahui bahwa yang terpilih adalah Sayyidina Utsman ra, beliau langsung membaiatnya. Tidak ada rasa sentimen dan unek unek pada dirinya. Beliau terima dengan senang hati semua yang diputuskan oleh Maj’lis Syuro.


Demikian Sayyidina Ali kw dan Maj’lis Syuro yang dibentuk oleh Kholifah Umar ra, serta pembunuh Kholifah Umar Ibnul Khottob ra.


Iran-Map-2



sumber dari: albayyinat.net

No comments:

Post a Comment