Setiap tahun di negara Syi’ah Iran
selalu diadakan perayaan atas meninggalnya Haulnya Baba Syujak
atau Abu Lu’lu’ah Al Majusi. Berbagai acara mereka adakan dalam
rangka memeriahkan hari itu. Seorang yang oleh golongan Syi’ah
dianggap sangat berjasa terhadap perjuangan Syi’ah. Seorang pengecut
yang telah menikam dan membunuh Kholifah Umar Ibnul Khottob ra,
dengan alasan karena beliau Kholifah Umar ra adalah pemimpin Islam
yang telah menaklukkan dan menghancurkan kerajaan Majusi Persi
(Iran).
Sebagaimana kita ketahui bahwa dizaman
Kholifah Umar ra telah terjadi Futuuhaat Islamiyyah, saat itu Islam
tersebar sampai ke Syam, Irak, Iran dan lain lain. Dimana sebelumnya
daerah daerah tersebut dibawah kekuasaan Romawi dan Persia.
Peristiwa kejam tersebut terjadi
disaat Kholifah Umar ra sedang sholat subuh. Pada waktu itu Abu
Lu’lu’ah yang melihat ada kesempatan untuk melaksanakan niatnya,
menyelinap ditengah tengah orang orang yang sedang sholat. Dengan
sekejap Abu Lu’lu’ah sudah berada dibelakang Kholifah Umar ra yang
sedang mengimami sholat subuh tersebut. Bertubi tubi Abu Lu’lu’ah
menancapkan Khon’jarnya kebadan Kholifah Umar ra, sehingga beliau
roboh dan tidak sanggup melanjutkan sholatnya. Tapi sebelum pingsan
beliau masih sempat meminta Sayyidina Abdurrahman bin Auf ra untuk
menggantikan beliau sebagai Imam.
Ketika beliau siuman dari pingsannya,
yang pertama kali ditanyakan adalah, apakah orang orang sudah
selesai sholat. Setelah mendapat jawaban, baru kemudian beliau
bertanya siapa yang menikamnya. Dan ketika dijawab bahwa yang
menikam adalah Abu Lu’lu’ah Al Majusi, beliau merasa gembira seraya
berkata; Alhamdulillah yang mau membunuhku bukan seorang Muslim.
Tidak cukup menikam Kholifah Umar ra,
ketika Abu Lu'lu'ah akan ditangkap, dia masih sempat menikam
beberapa orang yang ada didekatnya, sehingga memakan korban beberapa
orang. Dan dia sendiri kemudian bunuh diri.
Selanjutnya melihat kondisi Kholifah
Umar ra semakin keritis dan tidak ada harapan untuk lebih lama
hidup, maka beberapa Sahabat memintanya untuk mengangkat seseorang
sebagai penggantinya.
Melihat adanya permintaan permintaan
tersebut, beliau mulai berfikir; jika aku menunjuk seseorang sebagai
penggantiku, maka orang yang lebih baik dariku (yaitu Sayyidina
Abubakar ra) telah berbuat. Dan apabila aku tidak menunjuk
seseorang, maka orang yang jauh lebih baik dariku (yaitu Rosululloh
SAW) juga telah berbuat.
Akhirnya beliau Kholifah Umar ra
membentuk Majlis Syuro untuk memilih Kholifah, yang terdiri dari
enam orang Sahabat:
1. Sayyidina Ali bin Abi Tholib kw
2. Sayyidina Utsman Ibnu Affan ra.
3. Sayyidina Abdurrahman bin Auf ra.
4. Sayyidina Tholhah bin Ubaidillah
ra
5. Sayyidina Zubair Ibnul Awwam ra
6. Sayyidina Saad bin Abi Waggos ra.
Itulah enam orang yang ditunjuk oleh
Kholifah Umar ra untuk memilih dan dipilih sebagai Kholifah
pengganti Kholifah Umar ra. Enam orang Sahabat diatas adalah orang
orang yang masih hidup dari sepuluh orang yang diberitakan oleh
Rosululloh SAW akan masuk Surga ( Mubasysyarin Bil Jannah ).
Selanjutnya setelah mereka mengadakan
pertemuan pertemuan dan berunding serta meminta masukan masukan dari
beberapa orang, akhirnya Sayyidina Utsman Ibnu Affan ra yang
terpilih sebagai Kholifah ketiga.
Sayyidina Ali kw yang dalam sejarah
dikenal sebagai orang yang berjiwa seportif, jujur dan bijaksana,
begitu mengetahui bahwa yang terpilih adalah Sayyidina Utsman ra,
beliau langsung membaiatnya. Tidak ada rasa sentimen dan unek unek
pada dirinya. Beliau terima dengan senang hati semua yang diputuskan
oleh Maj’lis Syuro.
Demikian Sayyidina Ali kw dan Maj’lis
Syuro yang dibentuk oleh Kholifah Umar ra, serta pembunuh Kholifah
Umar Ibnul Khottob ra.
sumber dari: albayyinat.net
No comments:
Post a Comment