Pages

Friday, 3 January 2014

“Menuntut hak dan menebus masa silam”




20131229-013836.jpg


....this heart aches at your very thought,
it grows heavier as my memories taunt me,
I can hold back these tears no longer,
many years have passed and I am now a man,
yet I still yearn for you, and that old house on the hill.


rindu dalam hatiku seperti ombak yang memukul pantai,
tidak akan henti sehingga akhir zaman,
sehingga daku dapat kembali ke
tanah asal, jiwaku akan bergelora ingin
kembali, walaupun ke tujuh
lautan ku merantau, Tanjung Puteri
tetap akan di kalbu.


you are the eternal jewel of the south,
the cradle of our civilisation, the custodian of our people,
a sanctuary of hope, an abode of dignity,
they basked in the light of your imperial glory,
and trembled at the might of your warriors.


hari berganti hari tahun berganti tahun,
namun malamku masih menjadi medan air mata,
jangan berani kau persoal cintaku, takkan dapat kau bayang rinduku,
anggaplah pantun ini sebagai janji,
akan datang suatu masa yang akan ku kembali,
menuntut hak dan menebus masa silam.


their blood coarses through my veins, their prayers guide my heart,
this bloodline is an oath of duty, a life of service,
sultan yang adil adalah sultan yang wajar disembah,
sultan yang zalim adalah sultan yang wajib disanggah...




sumber dari: sinarharian.com.my

No comments:

Post a Comment