Pages

Friday 16 March 2012

pyramid mengandungi misteri tersendiri




Pyramid dengan segala dimensinya mengandung misteri yang sampai hari ini terus menjadi curahan perhatian masyarakat dunia, baik itu pelancong, ilmuwan, sejarawan, teolog, Insinyur, seniman, dukun, berkunjung sesuai dengan kepentingannya masing-masing.

Sebagai sebuah hasil dari sebuah peradaban dan kebudayaan, Pyramid adalah manifestasi dari sebuah cara pandang keilmuan, seni, tatanan sosial, politik, ekonomi, hukum, yang mengatur hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, bahkan keyakinan ketuhanannya pada masanya.
Piramida dibangun sebagai makam bagi dinasti keempat Mesir Firaun Khufu dan dibangun selama periode paling tidak 20 tahun. Khufu wazir , Hemon , atau Hemiunu , diyakini oleh beberapa orang sebagai arsitek dari Piramida Agung yang didalam Al-Quran dipanggil dengan sebutan Hamman. Hamman sebagai kepercayaan Firaun merancang dan membangun Pyramid ini untuk membuktikan bahwa tidak ada kekuatan dan Tuhan selain Tuhan Mesir yaitu Firaun yg adalah penjelmaan dari Dewa Horus yang pada saat itu menjadi Musuh Nabi Musa.

Hamman membangun Pyramid Giza, Diperkirakan, pada konstruksi, Piramida Agung awalnya 280 Mesir hasta tinggi, 146,5 meter (480,6 kaki) tetapi karena erosi dan tidak adanya yang pyramidion , tinggi saat ini adalah 138,8 meter (455,4 kaki). Setiap sisi dasar kerajaan hasta 440, 230.4 meter (755,9 kaki) panjang. Sebuah hasta kerajaan tindakan 0,524 meter. Massa piramida diperkirakan mencapai 5,9 juta ton . Volume, termasuk bukit internal, kira-kira 2.500.000 meter kubik. Berdasarkan perkiraan tersebut, bangunan ini dalam 20 tahun akan melibatkan sekitar 800 ton memasang batu setiap hari. Demikian pula, karena terdiri dari 2,3 juta blok diperkirakan, menyelesaikan bangunan dalam 20 tahun akan melibatkan bergerak rata-rata lebih dari 12 dari blok ke tempatnya setiap jam, hari dan malam.

Keakuratan piramid pengerjaan adalah sedemikian rupa sehingga keempat sisi dasar memiliki kesalahan rata-rata hanya 58 milimeter panjangnya. dasar adalah horizontal dan rata dalam waktu 21 mm. Sisi dari dasar persegi berkaitan erat dengan empat poin kardinal kompas (dalam waktu 4 menit busur ) berdasarkan utara yang benar , bukan utara magnetik , dan dasar selesai adalah kuadrat untuk kesalahan sudut rata-rata hanya 12 detik busur .

Pembangunan Pyramid ini tampaknya telah direncanakan begitu sempurna, sampai dengan 3800 tahun, bangunan ini menjadi bangunan yang terbesar dan tersempurna yang pernah dibuat oleh peradaban manusia. Bila saja kita coba berandai-andai, bangunan ini tujuan pembuatannya hanya menjadi suatu nisan untuk mengubur para firaun tanpa ada tujuan lain , maka bangunan ini akan menjadi sebuah bangunan yang justru tidak memiliki tujuan yang signifikan bila dibandingkan dengan kerumitan, lama pengerjaan serta ratusan ribu pekerja yang dilibatkan dalam pengerjaannya. Alih-alih uang yang tidak sedikit dikeluarkan untuk pengerjaan dan penyelesaiannya. Karena projek ini menghabiskan seluruh waktu dan sumber daya dinasti. Jika saja hanya menjadi sebuah kuburan/makam. Pertanyaanya justru adalah, mengapa justru Istana para Firaun yang akan dinikmati oleh nya dan simbol kekuasannya justru tidak mendapatkan perhatian menjadi sebuah mega projek seperti pengerjaan pembuatan pyramids yang konon pembangunannya paling tidak memakan waktu 20 s.d 80 tahun?

Mencoba mentafsirkan logika politik peradaban manusia tentang sebuah kekuasaan, kekuasaan akan cenderung akan diperkuat dan diperluas pengaruhnya ditengah rakyat dan untuk menghadapi segala ancaman yang meruntuhkan sebuah kekuasaan, serta menjadi sumber kekuasaan menghegemonik, maka pyramids bisa kita artikan sebagai sebuah simbol kekuatan magis untuk memperkuat kekuasaan itu sendiri dan memperlemah segala kekuatan lain yang mengancam keberadaan sebuah rejim kekuasaan. Yang tidak kalah pentingnya adalah pyramids menjadi sebuah kekuataan mengendalikan rakyat dan memperkuat perbudakan atasnya untuk tunduk dan patuh pada simbol kedigdayaan sebuah kekuasaan.

Karena Firaun adalah Tuhan bangsa mesir penjelmaan Horus, pelindung dan cahaya bagi peradaban mesir, sebagai Tuhan, kekuasaan magis dan simbolnya mesti dibangun untuk mereproduksi kekuasaan tidak jatuh ke tangan selain Horus, karena ketika Firaun mati ia akan tetap hidup menjadi Osiris yang bertugas mereproduksi Horus terus menerus sebagai Tuhan bangsa mesir berikutnya dan reproduksi Horus berada didalam Pyramids sebagai simbolnya dan bukan berada didalam Istana.

Itu salah satu alasan penting memahami logika pembangunan pyramids giza yang sampai hari ini pun tetap menjadi sebuah misteri besar tentang bagaimana sebuah peradaban kuno mampu membangun bangunan begitu megah dengan tingkat presisi kesempurnaan pembangunannya, padahal ilmu matematika dan ilmu konstruksi saat itu masih merupakan peradaban tua, bahkan ahli fisika, konstruksi hari ini pun masih tergagap-gagap untuk membuat salah satu nya dizaman ini.

Betapa pentingnya arti Pyramids ini bagi Firaun, bukti sejarah mencatat, dalam pembangunan pyramid mesir, jutaan manusia dikorbankan menjadi budak dalam membangunnya, selain itu tidak sedikit pula yang mati terkorbankan dalam pembangunannya. Ini adalah salah satu penindasan terhadap manusia dan kemanusiaan yang terbesar dalam kesejarahan peradaban manusia.

Sementara, Peradaban Pagan atau penyembah dewa-dewa, adalah peradaban setanisme dimana kekuasaan dalam kendali Iblis, yang menyesatkan manusia melalui penzaliman, perbudakan, penindasan, seks bebas dan segala perilaku menyimpang perlambang sebuah peradaban sesat dibawah pengaruh kekuasaan tyrant. Dengan mencari informasi dari berbagai literatur, mengumpulkannya, menggabungkan, serta mempertentangkan antar data untuk mencari tahu tentang Tujuan Pyramids didirikan dan energi serta kekuatan supranatural yeng dialirkan dari Pyramids ini. Konon, Firaun Mesir pengakuannya sebagai Tuhan bukan hanya disebabkan oleh mitologi yang dikembangkan dan dikuatkan keseluruh daerah sepanjang aliran sungai Nil, namun Firaun memiliki kesaktian yang bahkan dapat menghidupkan dan mematikan.



sumber dari: maulanusantara.wordpress.com

No comments:

Post a Comment