Pages

Sunday 16 June 2013

Apakah ini bukti kaum yang dibinasakan?





19: 74. berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, 
sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya 
dan lebih sedap di pandang mata.


tulisan ini diambil dari salah satu website, tetapi karena banyaknya duplikasi sehingga menyulitkan untuk mengecek dari mana asal mula tulisan ini dan mudah-mudahan website yang dikutip ini adalah website yang pertama kali memberitahukan kepada kita tentang reruntuhan yang memperlihatkan peradaban kaum-kaum sebelum kita
reruntuhan-terindah-di-muka-bumi
Reruntuhan bangunan berikut ini menarik untuk dilihat, sebab bangunan tersebut kebanyakan adalah bangunan peninggalan jaman kuno yang sudah berumur ratusan bahkan ribuah tahun. berbagai penyebab bangunan tersebut runtuh kebanyakan adalah karena faktor alam, peperangan, dan usia bangunan yang sudah tua.

http://dismanibus156.files.wordpress.com/2009/05/babylon-2.jpg?w=468

Reruntuhan ini terletak sekitar 90 km dari kota Baghdad, nama asli kota ini adalah “Bab-ili” yang berarti “gerbang para dewa”. Kota ini dikenal luas pada zaman era klasik, sebagai kota yang indah dengan “Taman Gantung” yang termasuk salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia. Kota ini berdiri sebagai pusat pemerintahan dan budaya, dan berjaya selama lebih kurang 15 abad, semenjak kedatangan suku Amor (sekitar 1850 SM) sampai Alexander Agung, yang akhirnya meninggal di sana pada 322 SM. Hammurabi (1892-1750 SM), salah satu penguasa terhebat di Irak juga membuat kota ini sebagai pusat pemerintahan.


sumber dari: goeskorn.wordpress.com

Sebenarnya Tidak Bergantung




Rahasia Taman Bergantung Babylonia
Rahasia Taman Bergantung Babylonia
Taman bergantung sebenarnya tidak sungguh-sungguh tergantung. Ada misinterpretasi soal kata ‘bergantung.’ Orang Yunani menyebut taman ini dengan ‘kremastos’ yang dilatinkan menjadi ‘pensilis’, dan dalam bahasa Inggris disebut ‘overhanging’, artinya berada di balkon atau di teras. Jadi yang dimaksud dengan taman bergantung adalah taman yang berada di dataran tinggi seperti balkon atau teras.

Sumber dari bangsa Yunani menyebutkan bahwa taman bergantung berbentuk quadrangular, setiap sisi panjangnya 4 plethora, terdiri dari arched vaults di pondasinya. Taman ini mempunyai tumbuhan yang ditanam diatas permukaan tanah, dan akar dari tanaman ini melekat di teras bagian atas, bukan didalam bumi. Seluruh massanya didukung oleh colom batuan. Air dipompa ke atas dan dibiarkan mengalir menuruni lereng, mengairi tumbuh-tumbuhan.

Robert Koldewey adalah arkeologis Jerman yang berhasil menemukan reruntuhan kota Babylon. Ia mulai menggali lokasi situs tahun 1899. Koldewey menggali selama 14 tahun dan berhasil menemukan dinding istana, menara Babel, dan fondasi istana Nebukadnezar. Penemuan lainnya yang mendukung adanya taman bergantung, termasuk kolong bangunan dengan dinding yang tebal dan irrigasi yang dekat dengan istana selatan.

Ahli sejarah Yunani, Strabo, mengatakan bahwa taman bergantung terletak di sungai Euphrates. Yang lainnya berpendapat bahwa lokasinya sangat jauh dari sungai Euphrates berdasarkan penemuan dari kolong bangunan yang terletak beberapa ratus yard dari sungai.

Misteri Taman Gantung Babylonia
Perkiraan Lokasi Taman bergantung babylonia 
Tempat beradanya istana telah direkonstruksi dan diperkirakan taman bergantung terletak didaerah yang merentang dari sungai ke istana. Dinding yang massif, tebal 25 kaki, baru-baru ini ditemukan di pinggir sungai, yang kemungkinan merupakan langkah untuk membentuk teras yang dideskripsikan dalam referensi yunani.

Menurut manuskrip hanya ada dua bangunan di kota itu yang terbuat dari batu, yakni dinding utara istana, dan taman bergantung. Koldewey berhasil menemukan 14 ruangan dari batu. Diperkirakan diantaranya merupakan bagian dari taman bergantung.

Koldewey juga menemukan lubang aneh di lantai, kemungkinan besar di tempat itulah dulu berdiri pompa kincir raksasa taman bergantung. Lokasi reruntuhan yang ditemukan Koldewey berada jauh dari sungai Eufrat. Jadi arkeolog lain masih meragukan kalau reruntuhan itu berasal dari taman bergantung. Sebab menurut sejarahnya taman itu terletak dekat sungai Eufrat.

Pada tahun 538 BC, pemimpin terakhir Babylonia menyerah kepada Cyrus Agung dari Persia. Dan ini adalah pertanda berakhirnya dinasti Chaldean dan Babylonia.

Meskipun peradaban Babylonia telah punah tapi legenda mereka akan selalu abadi dan diceritakan turun temurun sampai saat ini.


sumber dari: ilusismasa.blogspot.com

cerita cinta antara Nebuchadnezzar dan Amyitis






SEJARAWAN Mesir kuno, Herodotus, yang hidup sekitar tahun 450 SM, pernah mengatakan, "Keindahan Kota Babilon melampaui keindahan kota-kota tersohor di dunia." Ia mengatakan hal itu setelah melihat tembok kota yang dibangun Raja Nebuchadnezzar II yang berkuasa selama 43 tahun-sejak tahun 605 SM-begitu indah dan kokoh. Nebuchadnezzar pula yang membangun Taman Gantung. Konon, menurut cerita, taman itu dibangun Nebuchadnezzar untuk menghibur istrinya, Amyitis, putri Raja Medes dari Media yang kangen pada kampung halamannya. Agar Amyitis betah tinggal di Babilon, maka dibangunlah taman itu yang kini tercatat sebagai salah satu keajaiban dunia. Hubungan* Nebuchadnezzar dan Amyitis adalah hubungan* politik. Tujuan utama Nebuchadnezzar adalah mempersatukan Kerajaan Babilonia dan Media. Diodorus Siculus, sejarawan Yunani pada masa itu, menggambarkan hebatnya Taman Gantung bagi Amyitis. Menurut Diodorus, lebar taman itu 400 kaki (sekitar 130 meter), panjangnya 400 kaki, sedangkan tingginya lebih dari 80 kaki (sekitar 26 meter). Padahal, tembok Kota Babilon, menurut Herodotus, 320 kaki (sekitar 106 meter). Cerita Taman Gantung Babilon adalah cerita cinta antara Nebuchadnezzar dan Amyitis. Kisah ini mirip cerita pembangunan Taj Mahal di Agra, India. Taj Mahal adalah bangunan cinta. Salah satu bangunan yang disebut paling indah di dunia itu dibangun atas perintah Sultan Sjah Jahan (Sjahjahan). Adalah "cinta dan kesetiaan" pada istrinya, Arjumand Bano Begum yang juga dikenal dengan nama Begum Mumtaz Mahal (Mahkota Kerajaan), yang mendorong Sjah Jahan memerintahkan untuk membangun Taj Mahal. Bangunan makam yang terbuat dari marmer putih itu dibangun pada tahun 1631-1653 dengan mengerahkan 22.000 pekerja serta puluhan arsitek, seniman, dan ahli bangunan dari berbagai negara, termasuk Italia dan Perancis. Batu marmer dikumpulkan dari seluruh India, seperti Makrana dan Rajasthan. Batu-batu khusus didatangkan dari Rusia, Cina, Afganistan, Persia, Asia Tengah, dan Yaman. Kini, peninggalan Kerajaan Dinasti Neo-Babilonia itu masih dapat disaksikan di Babilon. Kompleks kota raja konon luasnya 21 kilometer persegi. Ekskavasi hingga kini terus dilakukan. Di antara yang sudah terlihat dan sudah direstorasi adalah Istana Nebuchadnezzar yang total luasnya 52.000 meter persegi. Selain itu, bangunan lain yang sudah direstorasi adalah Kuil Ishter, Kuil Nabu, dan Kuil Ninimakh serta Pintu Gerbang Ishtar (ini merupakan pintu gerbang yang menghadap ke utara). CERITA tentang Babilon tidak bermula dari sini. Bertahun-tahun sebelumnya, ketika dunia "masih muda", cerita tentang Babilon sudah ada. Kota yang terletak sekitar 90 kilometer sebelah selatan Baghdad dan diapit dua sungai besar, Tigris dan Eufrat, itu memang kaya legenda, cerita, dan sejarah. Misalnya, cerita tentang Menara Babel. Kisah Menara Babel yang melambangkan keangkuhan, kesombongan manusia, itu sudah disebut-sebut dalam Kitab Penciptaan, Kitab Suci Perjanjian Lama. Pembangunan menara itu diprakarsai oleh Nimrod, anak cucu Nabi Nuh di zaman Babilon kuno, jauh tahun sebelum zaman Nebuchadnezzar. Orangtua Nimrod adalah Cush, putra Ham. Bahkan, demikian menurut cerita, Kota Babilon dan Ninive juga mula pertama dibangun oleh Nimrod. "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota, dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit. Marilah kita cari nama supaya kita jangan terserak ke seluruh Bumi," demikian antara lain bunyi ajakan Nimrod kepada orang-orangnya, seperti yang ditulis dalam Kitab Penciptaan. Lambert Dolphin dalam The Tower of Babel and The Confusion of Languages berusaha mencari jawaban mengapa mereka membangun menara seperti itu. Untuk apa menara itu dibangun? Mencari kepuasan diri dan kemegahan diri. Itulah jawaban singkat Lambert Dolphin. Pembangunan sebuah kota, seperti yang dilakukan Nimrod ketika itu, melambangkan dambaan manusia untuk terus berkumpul. Mereka, ketika itu, takut tercerai-berai dan hidup di tempat yang belum mereka kenal berhadapan dengan bahaya. Karena itu, didirikanlah sebuah kota-Babilon dan Ninive-sebagai pusat kegiatan, sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Akan tetapi, ketika mereka membangun menara dengan mengatakan, "Marilah kita cari nama, marilah memegahkan diri", di saat itulah kemanusiaan manusia berkuasa. Menara dibangun untuk kebutuhan badan, jiwa, dan semangat. Bahkan, mereka ingin membangun menara yang mencapai langit. Kalau perlu dapat memanah Matahari dari puncak menara. Pendek kata, menara dibangun untuk pemuasan diri. Inilah, yang menurut kisah, yang menjadi penyebab turunnya hukuman dari Tuhan sehingga mereka tercerai-berai dan tidak bisa memahami bahasa mereka satu sama lain. Sindrom Menara Babel itu pula, yang menurut para sejarawan, merasuki Nebuchadnezzar II, yakni dengan membangun Taman Gantung dan Menara Babel di kompleks istananya. Ia membangun kompleks istana begitu megah, yang sekarang sisa-sisanya masih bisa dilihat, dan memerintah dengan tangan besi. Babilon di zaman Nebuchadnezzar II, yang memerintah pada tahun 605-562 SM, mencapai masa keemasan. SAAT pasukan gabungan pimpinan AS menggempur Irak sekarang ini, cerita Menara Babel itu muncul lagi. Apa yang dicari George W Bush? Apakah ia seperti Nimrod dan orang-orang yang mengatakan, "Marilah kita cari nama", saat hendak membangun Menara Babel? Kalaupun Bush tidak mengatakan seperti itu, suka tidak suka, saat ini sindrom Menara Babel itu sudah merasuki dunia. Pembangunan Menara Babel dimaksudkan untuk menyeragamkan manusia zaman itu dalam satu budaya. Saat ini pun demikian. Semua ada di bawah dominasi budaya, yakni budaya kapitalisme, satu hegemoni, yakni hegemoni komunikasi AS. AS yang merupakan satu-satunya adikuasa di dunia ini berusaha memaksakan kehendaknya dengan segala cara dan upaya, termasuk perang. Ketika Divisi Infanteri Ke-3 AS bergerak dari Kuwait ke Baghdad beberapa hari lalu, banyak yang khawatir akan nasib situs sejarah yang sebenarnya dapat mengajak orang untuk selalu bercermin bahwa memegahkan diri, mencari nama untuk diri sendiri, adalah awal dari kehancuran. Hingga kini, memang Babilon masih selamat. Tetapi, andaikan nanti Kota Babilon-kata Babilon berasal dari bahasa Akkadia dan berarti Pintu Tuhan-menjadi sasaran, maka semuanya hanya akan tinggal cerita: cerita tentang kebesaran Babilon.


sumber dari: ratujempol.blogspot.com

Puisi Taman Tergantung Babylon






Bagaimana rupanya taman tergantung Babylon? Seseorang pernah melukiskannya melalui sebuah puisi : ”Seseorang boleh minum pati buah di taman ini, hanya dengan menghidu aroma pokoknya sahaja.”

Ketika angin berhembus, daun-daun palma berguguran dibawa angin mengambang ke kolam-kolam lili air, dan ke kota Babylon di bawahnya. 
 
Seluruh wilayah kota terbesar pertama di masa kuno ini (penduduknya dianggarkan 200.000 orang) kelihatan sangat jelas dari puncak taman.

Walaupun berada di dataran tinggi, namun seluruh tanaman disirami air setiap hari. Sistem pengairan taman ini sangat menakjubkan. Tidak salah kiranya jika Philon, ahli falsafah Yunani yang gemar mengembara mencatatnya sebagai satu dari tujuh keajaiban kuno dunia. Taman ini sangat memikat hati. 


sumber dari: tulahan.blogspot.com

hadiah kepada Amytis,




Taman ini dibangun oleh Nebukadnezar II, cucu Raja
Hammurabi yang terkenal, sekitar tahun 600 SM sebagai hadiah untuk istrinya yang merindukan rumahnya,
Amyitis.

Amytis merindukan pohon-pohon dan tanaman wanginya di Persia, sedangkan dalam tulisan lain dikatakan
bahwa istri Nebukadnezar II bernama Amuhia dan ia berasal dari Nusantara. Taman ini diperkirakan hancur sekitar 2 abad sebelum masehi. Kemudian Taman gantung ini di dokumentasikan oleh sejarawan Yunani seperti Strabo
dan Diodorus Circulus.

Lembaran sejarah paling tua yang mencatat karya arsitektur yang dilengkapi taman sebagai wujud cinta kasih terhadap seseorang yang sangat disayangi adalah di Mesopotamia, Irak purba. Dalam catatan Herodotus, seorang penulis Yunani kuno, disebutkan bahwa saat Raja Nebukadnezar II yang menjadi raja di Kerajaan Babylon baru (605-562 SM), telah memerintahkan untuk membuat taman gantung yang sangat indah, sebagai hadiah kepada Amytis, sang permaisuri yang sangat disayanginya.

Taman gantung merupakan wujud arsitektur pertamanan khas Mesopotamia, yang telah dikenal rakyat Mesopotamia sejak masa pemerintahan Raja Hammurabi di Kerajaan Babylon lama (1792-1750 SM). Di antara bangunan-bangunan kota yang tinggi mencuat di permukaan tanah itulah biasanya ditanami tanaman-tanaman yang indah, sehingga dari kejauhan terlihat seperti taman yang menggantung. Taman gantung yang dibangun Raja Nebukadnezar II yang puncak kejayaannya sekitar 612 SM, kemudian menjadi sangat terkenal ke seluruh penjuru dunia dan dikagumi rancangannya hingga kini. Taman Gantung Babylon ini kemudian menjadi monumen agung Kerajaan babylon yang tiada duanya. Luas taman ini diperkirakan 4 are (1 acre = 4046.86 m²). Wujud arsitekuralnya sangat unik, karena bertingkat-tingkat. Taman ini ditanami berbagai pepohonan indah dan dilengkapi sistem pengairan hingga ketinggian 100 meter di atas permukaan tanah. Dari puncak taman ini dapat disaksikan pemandangan di sekeliling Kerajaan Babylonia.


sumber dari: prisca-putri.blogspot.com

Ishtar Gate




Runtuhan kota Babylon


Seorang lelaki melihat tapak arkeologi runtuhan Babylon.


Ahli arkeologi Iraq yang juga ketua jabatan Sejarah daripada Universiti Muthana, Hadiya Jwan al-Khalidi pernah meluahkan rasa bimbangnya terhadap beberapa tapak arkeologi yang berada dalam keadaan membahaya dan mungkin akan lupus untuk selama-lamanya jika tiada usaha untuk memeliharanya dilakukan. Kebimbangannya juga dirasai oleh ramai pencinta sejarah purba Babylon dan Iraq di seluruh dunia. Faktor peperangan yang tidak kunjung padam menyebabkan rasa bimbang itu terus menguasai jiwa para saintis dan ahli arkeologi. Diharap, tinggalan sejarah ini perlu dijaga dan dipelihara sebaik mungkin kerana ia adalah warisan kepada generasi terkemudian.

Gerbang Ishtar adalah salah satu daripada lapan pintu gerbang yang menghiasi kota Babylon purba. Namanya diambil berdasarkan nama dewi masyarakat Babylon purba, Ishtar. Gerbang Ishtar dibina pada 575 sebelum masihi atas arahan daripada Nabuchadnezzar II. Pintu gerbang ini dibina dengan begitu unik dimana bahan utamanya terdiri daripada batuan biru yang dikenali Lapis Lazuli manakala dindingnya pula dihiasi dengan ukiran timbul Auroch(lembu) dan Masusshu(naga).







sumber dari: takusahrisau.wordpress.com

Why Women Love Cats






This morning, I was sitting on my couch drinking my coffee (happiness!), and my cat Pumkin came over for her morning love. We have a thing in our house where I sit in Baddha Konasana (cobbler’s pose) on the couch—completely slouched, mind you, and covered in soft cashmere blankets—and make a “nest” for kids or cats (or kids pretending to be birds) to hang out in. Pumkin came over and started kneading my belly, the way cats will. And I thought to myself…”yesssssss!” I mean, how often do we women get our bellies gently, lovingly, purringly massaged? Even my masseuse, whom I adore, avoids the stomach area. This is just one reason, I thought to myself, why woman love cats. Here are a few more:

1. If we had tails, we would use them to communicate the way cats do. Cats’ tails are so much more expressive than dogs’ tails. I love my dog, but there are only one or two different motions that tail makes. Cats…well, there’s the “I’m tolerating you, but I don’t really like it” swish. Then there is the “interesting, very, very interesting” full-bodied wag. Then there is the “I’m getting angry and I really mean it” snap of the tail. There are lots more tail expressions, but those are just a few of my favorites.

2. They don’t beg, they demand. Here is the brutal truth, all woman crave an “alpha” (which is why we love romance novels so much). But with cats it’s even better: There is no guessing—you know what they want, when they want it, and how they want it. It’s such a relief because we can just give up for a while.

3. You can leave them alone for a few days and they’ll be just fine. Really, what could be better? Some food, some water, some kitty litter, and they’ll still be happy to see you when you come home…sort of…in that cat way of showing happiness…if they feel like it.

4. Their incessant sensual napping, while making me jealous, is a reminder to take time out to rest. I can’t tell you how many times I have requested to come back as a cat in my next life. Pumkin manages to find the softest, fluffiest, most peaceful, and warm spots and spend hours, literally hours, curled up in a ball of serenity. I want more of that in my life.

5. They are as cute as kids, but without all the fuss. Whether it’s their kitten eyes of innocence, or their inability to resist batting at a piece of yarn or a toy. Actually, they are as cute as puppies, but are immediately house-trained. I mean, what could be better?



OK. Now it’s your turn. Why do you think women love cats? (And don’t try to deny it, either.)


sumber dari: mariasfarmcountrykitchen.com

Kids and Crying




My husband and I agree about most issues that arise with parenting. We both agree on limiting the boys' time on the computer, on not indulging their sweet tooth too much (but of course little!) and so on. But one area where we have disagreed in the past is how to react to tears.

Me, I'm a typical mom. Since day one I've always wanted to make sure the kids are as comfortable as possible. When they were babies I always had tons of pacifier chains lying around in case I needed to calm them down. And even now as older kids, if anything upsets them to the point of tears, I can't help but doing everything I can to be there for them.

My husband on the other hand, while he is completely loving towards the boys, he also feels that as older kids that they should work out their own emotions. "Let them cry it out alone a little," he'll say, but I can't stop myself from going over to give them a hug and kiss. I don't want to encourage whining cries, but when it's over something real I've always wanted to make them feel better.

Well, according to science, turns out I'm right. This article in The New York Times on crying is very interesting. Especially this part:

"Those whose parents were attentive, soothing their cries when needed, tend to find that crying also provides them solace as adults. Those whose parents held back, or became irritated or overly upset by the child’s crying, often have more difficulty soothing themselves as adults.
“Crying, for a child, is a way to beckon the caregiver, to maintain proximity and use the caregiver to regulate mood or negative arousal,” Dr. Nelson said in a phone interview. Those who grow up unsure of when or whether that soothing is available can, as adults, get stuck in what she calls protest crying — the child’s helpless squall for someone to fix the problem, undo the loss.
“You can’t work through grief if you’re stuck in protest crying, which is all about fixing it, fixing the loss,” Dr. Nelson said. “And in therapy — as in close relationships — protest crying is very hard to soothe, because you can’t do anything right, you can’t undo the loss. On the other hand, sad crying that is an appeal for comfort from a loved one is a path to closeness and healing.”
So: hug your kids when they cry!


sumber dari: kidsbeddingblog.com

Ketika Sebatas Perantauan






“Ketika itu Malam tampak begitu suram, awan-awan enggan menampakkan indahnya kilauan bintang-bintang. Tetes demi tetes tangisan langit telah jatuh ke bumi, menyirami jiwa-jiwa yang kering dan menghidupi jiwa-jiwa yang mati. Suara muadzin pun mulai bersahut-sahutan di seluruh penjuru, mengajak seluruh jiwa untuk segera bercakap-cakap dengan penguasa langit dan bumi. Aku pun yang tengah duduk menghayati baris-demi baris harus rela menghentikan semuanya untuk segera menunaikan sholat Maghrib.

Bergegas kulangkahkan kaki ini menuju mesjid darul fathim. Pemandangan tak seperti biasanya, sandal-sandal telah bertumpuk saling tindih-menindih, kendaraan roda dua banyak terparkir Tak biasanya. Hati ini pun mulai berbicara, apakah itu firasat hati. “Ah bukan” aku pun sambil menghibur diri, menanti jawaban bahwa seakan ada pengajian atau lainnya. Ternyata hati kecil ini berkata benar, sebuah keranda berkain hijau berlafazh “Laa illaaha illallah” telah terpakir di dekat pintu masuk. Hati ini mulai berdegup kecang, apakah ini pertanda bahwa aku masih cinta dunia. Aku pun mulai mengangkat kedua tangan, memulai takbiratul ihram untuk mengikuti gerakan imam.”

Malam ini saya mendapatkan pelajaran yang luar biasa. Ketika melangkahkan kaki ke mesjid, namun melihat hal yang tak biasa, seakan menimbulkan pertanyaan dan jawaban tersendiri. Ternyata salah seorang hamba telah dipanggil kembali menghadap tuhannya, dan keranda bertuliskan “Laa illaaha illallah” pun telah di letakkan tepat berada di dekat pintu mesjid. Memang  Allah sedang menampakkan kepada semua manusia bahwa suatu saat nanti kita akan menyusulnya.

Rumah mewah dan mobil ber-AC, semua akan kita tinggalkan, dan hanya itulah yang akan menjadi kendaraan terkahir kita. Siap atau tidak siap, mau atau tidak mau, pastinya kematian akan datang, dan malam ini juga mengajarkan kita, bahwa bumi ini hanya tempat persinggahan, yang namanya singgah pastilah tidak lama, kalau kelamaan ntar diusir sama yang punya.:).

Saya pun kembali merenung, kalaulah bumi ini hanya tempat persinggahan, berarti Layaknya seorang yang bertamu ke suatu tempat, maka tamu yang baik pastilah tidak akan berlama-lama disana, merasa tidak pernah betah, dan selalu terbayang-bayang dengan rumah yang sesungguhnya. Lantas saya pun berfikir, kalaulah dunia ini hanya sementara, tapi mengapa banyak kita seakan lupa, terlena, terpedaya dengan indahnya nikmat dunia yang ditampilkan kepada kita, padahal Allah menyiapkan seluruh rezki untuk semua makhluk di muka bumi sebagai bekal selama persinggahan untuk kembali ke kampung halaman, bukan hanya bengong, tidur-tiduran, atau malah tersesat di tempat perantauan, dan menikmati persinggahan seakan tak mau pulang.

Jantung pun berdegup kencang, seakan tidak ingin melihat keranda tersebut. Apakah ini pertanda bahwa saya masih sangat cinta dunia, sehingga merasa ketakutan dan tidak siap jikalau maut menjemput. Padahal maut adalah rahasia, tidak ada satu makhluk yang mengetahuinya, bila ruh sudah tidak mengisi relung jiwa, maka jasad ini bagaikan seonggok daging yang tak berdaya. Ruh bukan hanya berada di jantung, melainkan seluruh tubuh. Kalaulah bagian tubuh kita tersayat sedikit, maka sebanyak itulah ruh diangkat di dalam tubuh. Namun bila ruh tersebut pergi meninggalkan jasad ini, maka berdiripun tak kuasa, mata terpejam dan tubuh hanya terbujur kaku.

Dunia ini hanyalah sementara, tempat persinggahan yang seakan tidak bernilai. Lantas berapakah harga dunia? berapakah nikmat yang diberikan kepada kita selama persinggahan? Tidak lain hanyalah seperti kita meletakkan satu jari kedalam lautan, lalu kita angkat jari tersebut. Maka seberapa banyak yang bisa kita angkat? Setetes, dua tetes, tiga tetes, maka sebanyak itulah kenikmatan yang diberikan oleh dunia. sedangkan yang kita tinggalkan! Masya Allah, selautan. Lantas hari ini banyak dari kita yang terpedaya, dan lupa menjalani dunia seolah-olah hidup selama-lamanya, hingga kita pun lupa tuk kembali pulang ke kampung halaman. Maka Rasulullah pun berkata dan mengumpamakan dunia,

“Kehidupan dunia adalah penjara bagi seorang mukmin dan surga bagi seorang kafir” 
(HR. Muslim)

Sehingga seorang mukmin tidak akan pernah bertah, ia selalu rindu dengan kampung halaman, ia tidak bisa tidur nyenyak, makan pun tak enak. Lantas inilah yang membuat Abu Bakar berdo’a kepada Allah :

“Ya Allah jadikanlah dunia di tangan kami, bukan di hati kami “
Abu Bakar ash-Shiddiq


sumber dari: belajarnulisideologis.wordpress.com

Saturday 15 June 2013

Cat sounds and what they mean






All cats make sounds — from meows and purrs to growls and hisses — but some felines are more vocal than others.
 
Kittens are typically more communicative than older cats, and domestic felines are usually more vocal than feral ones.
 
There’s even evidence that some breeds are more likely to “talk” than others, including Siamese and Burmese cats. But what sounds a cat makes and how vocal it is varies from feline to feline.
 
Cats communicate with meows, chirrups, hisses, purrs, chatters and growls, but the onomatopoeic meow is the most common.
 
Meow
Kittens will meow to their mothers, but as they mature, they typically quit using this sound to communicate with other cats. Often, adult domestic cats that meow do so only in the presence of humans. This is likely an extension of the way kittens use their plaintive meows as a signal.
 
If you have cats, you probably know that not all meows are equal. You might even be able to determine if your cat is happy, angry or demanding food or attention just by listening to the type of meow.
 
Purr
It’s often assumed that cats make this calming sound when they’re happy, but they purr for many other reasons as well. Purring can signal that a cat feels frightened or threatened and research shows it’s also a form of self-healing.
 
Chirrup
This trilling sound is a cross between a meow and a purr, and many cat owners say their felines use it as a form of greeting.
 
Growl
These rumbling sounds are meant as a warning. They can be a response to humans, animals or other cats, and most felines make the noise out of fear, anger or territoriality.
 
Chatter
This stuttering sound has been described as a cross between a meow and a bleat. It’s typically heard when a feline spots something — often a bird or flying insect — that they can’t reach. It could communicate excitement or frustration.
 
Hiss
A hiss can be loud or soft depending on the cat and the situation. It’s often the feline response to fear and can be directed at cats or other animals, as well as humans. When a cat is hissing, it’s best to give the animal some space.
 
Caterwaul
This shrill and wailing noise is the cry of a cat in heat.
 
If you have a cat, you can interpret what your pets’ meows and other sounds simply by paying attention. Look to see what physical stimulus your cat could be reacting to, and watch your cat’s body language — especially its ears and tail — to determine what emotion or message the animal is trying to convey.


sumber dari: mnn.com

Membangun Komunikasi Efektif dengan Anak






Saat saya mengisi parenting, acapkali muncul keluhan dari para bunda tentang anaknya yang memasuki usia remaja ( ABG), yang enggan berkomunikasi dengan ayah bundanya, bahkan ada yang merasa anaknya tidak mau bicara kecuali minta uang. Tetapi jika dengan temannya mereka bisa berjam-jam asyik mengobrol. Mengapa bisa terjadi?

Kepada para bunda biasanya saya akan mengajak menengok beberapa tahun yang lalu saat anak-anak kita masih balita. Bagaimana komunikasi mereka? pernahkah kita merasa dibombardir dengan pertanyaan-pertanyaan :
  • “Kenapa Allah menciptakan kita?”, “Siapa yang menciptakan Allah?”
  • “Kenapa harus ada siang dan malam?, aku nggak suka malam, gelap”
  • “dari mana datangnya adik bayi?”, “Kalau adik bayi dari perut wanita yang sudah dewasa, kenapa perut kakak nggak bersisi adek bayi juga?, kak sekarang kakak sudah besar”
  • “Kenapa Ayah setiap hari harus bekerja”, “Cari uang”, “ ambil saja uang di ATM”dll
Syukur-syukur jika pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul saat kita sedang senggang dan sehat, bisa menjawab dengan sabar pertanyaan-pertanyaan yang terasa aneh tersebut. Namun acapkali yang muncul adalah rasa kesal dan meminta anak untuk berhenti bertanya. Wajarlah saat mereka tumbuh semakin besar yang mereka rasakan adalah pertanyaan-pertanyaan mereka mengganggu bahkan membuat marah ayah bundanya dan mereka memilih untuk diam.

Setiap orangtua harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dan efektif dengan anak-anaknya. Tanpa kemampuan ini, yang akan terjadi bukannya sebuah penerimaan yang baik, melainkan kesalahpahaman akibat miss communication, maksud yang kita ingin sampaikan malah tidak tersampaikan. Bahkan jika hal itu terjadi terus-menerus maka komunikasi orang tua dan anaknya akan macet. Komunikasi dengan anak, terutama dalam konteks mendidik, tidak hanya menyampaikan informasi. tetapi juga berperan dalam memotivasi, memodifikasi sikap, memacu kreatifitas, dan merangsang pemikiran. Lalu bagaimana caranya agar kita dapat memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif dengan anak-anak kita?

Mendengar Aktif 

Langkah awal membangun komunikasi yang baik adalah dengan menjadi pendengar aktif. Seni mendengarkan, membutuhkan totalitas perhatian dan keinginan mendengarkan, hingga dapat memahami sepenuhnya perasaan dan pikiran anak. Pada saat anak mencoba mengatakan sesuatu, berilah perhatian sepenuhnya pada ceritanya. Untuk itu, alangkah baiknya jika kita mengalihkan perhatian sejenak dari sinetron yang sedang ditonton, majalah, koran, atau dari pekerjaan yang sedang dihadapi. Tataplah langsung tatap matanya sambil memberi kesan bahwa kita benar-benar siap memperhatikan ceritanya, dan mendorongnya untuk bercerita. Banyangkan saat anak bertanya tentang hal-hal yang kita anggap aneh di atas, saat itu kita sedang mendapat peluang untuk menanamkan aqidah kepada anak-anak kita. Saat mereka bertanya pintu ilmu terbuka lebar untuk kita isi denagn berbagai informasi yang akan memperkuat aqliyah mereka dengan memperkaya tsaqofah Islamnya.

Saat mendengar aktif juga mengharuskan orang tua untuk memahami perasaan anak. Penting bagi anak untuk dapat memahami dan mengungkapkan perasaannya. Saat berkomunikasi sebaiknya orang tua menggali perasaan anak misal anak mengadu “Bunda tadi aku dipukul teman” bertanya “bagaimana perasaan adek, waktu itu….”; jauh lebih baik ketimbang menjatuhkan penilaian atas diri mereka “ah, kamu pasti takut! Kamu kan penakut….” atau “ah, paling kamu menangis…kan kamu cengeng” atau “kamu nggak menangis, kan? Anak mama/papa pemberani, tentu tidak pernah menangis!”.

Penilaian tersebut bisa membuat anak frustrasi, bahkan anak akan menarik diri untuk tidak lebih lanjut menceritakan perasaan yang sebenarnya, karena orangtua sudah punya anggapan tertentu. Misal, anak itu sebenarnya takut ketika berhadapan dengan teman sekolah yang lebih besar badannya dan suka mengganggunya, namun urung bercerita karena orang tua sudah memberi label pada sang anak sebagai “anak mama-papa pasti pemberani”. Menceritakan perasaan dan kejadian yang sesungguhnya, hanya akan membuat dirinya dimarahi atau malu karena dianggap lemah. Kondisi seperti inilah yang umumnya membuat macetnya komunikasi dengan anak.

Ketrampilan mendengar aktif orang tua dapat membuat anak merasa diperhatikan dan dihargai. sehingga mengakrabkan hubungan orang tua dan anak. Hubungan mutual trust, ini membuat anak merasa lebih nyaman berada bersama orangtua, lebih memilih ‘curhat’ dengan orangtua. Manfaat lain mendengar aktif memberi pengalaman berkomunikasi yang menyenangkan pada anak, anak terlatih dalam mengenali emosi, tumbuh keyakinan dan sense of control terhadap perasaannya sendiri (lebih mudah mengendalikan sesuatu yang telah diketahui). Misal, jika anak sudah tahu bagaimana rasanya marah, sedih, kecewa, takut, kesepian, dsb. Maka akan lebih mudah bagi orangtua memberikan alternatif-alternatif cara menghadapi dan menyelesaikannya. Saat inilah nafsiyah anak dilatih untuk menyelesaikan masalah sesuai aqidah Islam. Misal “ Mengapa kakak memukul teman?” “Karena aku dipukul” “Ooo kakak marah” “iya” “ pantas kakak marah karena kakak dipukul teman” “Tapi kalau marah anak sholeh tidak harus balas memukul, kakak bisa bisa bersabar karena Allah sayang pada anak yang sabar, kakak bilang saja aku nggak suka dipukul atau melaporkan pada ibu guru”.

Pesan Diri

Apa yang kita ungkapkan jika menghadapi situasi rumah berantakan atau anak-anak berteriak-teriak? Biasanya kita akan mengatakan :” Ini rumah atau kapal pecah?” “Siapa yang berantakin rumah?” “ Jangan teriak-teriak, berisik” ‘Ada apa sih adek teriak-teriak bunda tidak tuli”. Gaya komunikasi tersebut dinamakan pesan kamu. hasilnya anak merasakan disalahkan atau direndahkan, akibatnya anak tidak mau bekerja sama bahkan melawan.

Ada cara komunikasi dimana anak tidak merasa disalahkan atau direndahkan, bahkan kita bisa berbagi perasaan dengan anak. Misal : “Bunda tidak suka rumah berantakan karena Allah menyukai keindahan dan bunda ingin keluarga kita disayang Allah” “Kalau adek berteriak-teriak bunda jadi pusing dan merasa tidak dihormati, bukankah Nabi menyuruh anak menghormati bundanya?”. Gaya komunikasi itulah yang disebut pesan diri/pesan aku. Jika orang tua terbiasa menggunakan pesan diri akan membantu anak melihat masalah yang ditimbulkannya, menghargai perasaan orang lain dan berani mengungkapkan perasaannya.

Mendengarkan adalah kunci hubungan orangtua-anak, yang sangat bermanfaat untuk mengembangkan aqliyah dan nafsiyah anak. Juga menambah tsaqofah pada anak sedini mungkin. Namun sebaliknya, jika kata-kata yang diucapkan anak hanya sekedar ‘terdengar’ di telinga kita, akan hilang begitu saja terbawa angin, apakah kita sebagai orangtua, tega mengorbankan kualitas perkembangan aqliyah, nafsiyah dan pengayaan tsaqofah anak kita demi kesenangan sesaat (film yang menarik, obrolan gossip yang asik, berita yang sedang dibaca, dan lain sebagainya). Inilah saatnya kita sebagai orangtua merefleksikan dalam kehidupan sehari-hari, apakah kita sudah lebih sering mendengarkan anak. Ataukah, cerita mereka hanya terdengar sayup-sayup oleh kita.


sumber dari: belajarnulisideologis.wordpress.com

Kematian Adalah Sebuah Kepastian




KEMATIAN adalah sebuah KEPASTIAN


sumber dari: gambarnasihat.wordpress.com

dua perkara yang jika Anda Amalkan, Anda akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat






  • Ada dua perkara yang jika Anda Amalkan, Anda akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat: Menerima sesuatu yang tidak Anda sukai, jika sesuatu itu disukai Allah. Dan membenci sesuatu yang Anda sukai, jika sesuatu itu dibenci oleh Allah.”
    (Abu Hazim)

  • Ada tiga golongan orang yang paling menyesal pada hari kiamat : (1) orang yang memiliki budak ketika di dunia, ternyata pada hari kiamat budak tersebut memiliki prestasi amal yang lebih baik darinya, (2) orang yang mempunyai harta tetapi tidak mau bersedekah dengannya sampai ia meninggal dunia, kemudian harta tersebut diwarisi oleh orang yang memanfaatkan harta tersebut untuk bersedekah di jalan Allah, dan (3) orang yang mempunyai ilmu tetapi ia tidak mau mengambil manfaat dari ilmunya, lalu ilmu tersebut diketahui oleh orang lain yang mampu mengambil manfaat darinya.”
    (Sufyan bin ‘Uyainah)


sumber dari: ninaneelofa.wordpress.com

Surat Cinta untuk Muslimah




muslimah


Bismillah…
Wahai Mutiara yang tersimpan…
Kubisikkan padamu apa yang ingin kusampaikan…
Kuharap…
bisikan itu sampai ke hatimu sebelum ia menelusup pada indra dengarmu…


Sesungguhnya segala pujian hanya layak ditujukan kepada Dzat Yang keindahan-Nya tak terwakili oleh syair para penyair, kesucian-Nya tak dapat dibandingkan dengan tetesan lembut embun di dedaunan saat pagi kembali menyapa, dan lautan atlantik tampaknya terlalu dangkal untuk disetarakan dengan cinta-Nya kepada makhluk-Nya yang taat pada aturan-Nya. Bahkan… semesta pun terlalu sempit untuk menghamparkan kasih sayang-Nya pada hamba-hamba-Nya…

Tak bosan pula lisan para hamba-Nya mengirim salam serta shalawat untuk sosok yang tak pernah lelah menyiarkan risalah Islam sebagai manifestasi cintanya kepada umat ini, sosok yang bahkan di akhir hayatnya masih sempat berkata lirih mengingat-ingat kembali umatnya, sosok manusia paling agung yang pernah ada, pribadi yang semoga tak pernah luput hati ini untuk selalu mencintainya, dialah Rasulullah Muhammad SAW..

Wahai Mutiara yang tersimpan…
Janganlah kau tertipu oleh banyaknya wanita yang melakukan maksiat. Janganlah kamu tertipu oleh banyaknya orang yang meremehkan hijab, rayuan-rayuan masa muda, tergantung pada cinta dan rindu yang membara, melaksanakan perbuatan yang diharamkan, dan hidup tanda kejelasan.Terus terang, kita berada di masa yang banyak terjadi fitnah dan cobaan. Ada fitnah yang memekakkan telinga, membutakan mata, dan fitnah yang memudahkan perbuatan keji, dan ada pula fitnah untuk mengambil harta yang haram. pantaslah nabi SAW dalam sabdanya :“Sesungguhnya di belakangmu ada hari-hari kesabaran. Bersabar di dalamnya seperti menggenggam bara. Bagi orang yang beramal pada hari itu ada pahala lima puluh (orang) dari kamu (saat ini). Ia akan berbuat seperti apa yang dilakukan saat ini.” Para sahabat bertanya “Ya Rasulullah, apakah ia dari mereka?” Rasululullah Saw. menjawab, “Melainkan dari salah seorang dari kalian” (Hadits Hasan)

Wahai Mutiara yang tersimpan…
Sebaik-baik bekal adalah iman dan takwa. Maka, takwalah kepada Allah SWT dalam kebenaran yang nyata. Janganlah engkautergoda oleh banyaknya wanita-wanita yang gugur dalam kekejian.Wahai Mutiara yang tersimpan…Aura sifat shalihah yang kau miliki adalah kado terindah yang Allah SWT. berikan untukmu, maka pertahankan kado terindah itu. Aku berdo’a semoga Allah SWT. meletakkan dunia di tanganmu, bukan di hatimu. Para psikolog boleh saja berkesimpulan bahwa wanita lebih banyak melibatkan perasaan dalam bertindak dan mengambil keputusan. Tapi aku yakin, engkau sangat berbeda dengan wanita kebanyakan karena begitu teguhnya engaku menjadikan Syara sebagai pijakan hidupmu…

Wahai Mutiara yang tersimpan…
Andai DIA mengujimu hingga membuat hatimu seperti sedang diterpa riak-riak ombak kecil. Percayalah bahwa riak-riak kecil itu tak perlu waktu lama untuk reda. Bahkan, jikapun itu badai, ia tetaplah badai yang punya batas waktu untuk berlalu.

Wahai Mutiara yang tersimpan…
Pada dimensi yang tepat, akan datang lelaki shalih yang akan menjemputmu, lalu saling membimbing menuju ridha-Nya, bertekad mencintaimu, mendampingi hidupmu dalam suka dan duka, menyeka air matamu saat kau berduka, menyambut ceriamu saat kau bersuka ria, ada di sampingmu saat kau perlukan keberadaannya, memujimu saat kau pantas dipuji, menegurmu saat kau pantas ditegur, dan menemani perjuangan dakwahmu. Karenanya, tak perlu kau ragu akan janji-Nya bahwa setiap makhluk-Nya diciptakan berpasang-pasangan.

Wahai Mutiara yang tersimpan…
Aku berdoa semoga Allah menjadikanmu bagian dari wanita-wanita shalihah yang dimuliakan-Nya. Semoga engkau senantiasa belajar dari mereka para wanita mulia yang namanya terukir dalam tinta emas sejarah
  • Belajar dari Wanita yang maharnya termulia sepanjang sejarah dan pendidik suaminya ; Ummu Sulaim
  • Belajar dari wanita yang perkataannya didengar oleh Allah dari langit yang utuh ; Ummu Aiman
  • Belajar dari Wanita tersetia sepanjang zaman : Ummu Khadijah
  • Belajar dari kesabaran Ummu Anbiya ; Siti Hajar
  • Belajar dari wanita yang diplomatis dan menjadi utusan kaum hawa ; Ummu Atsma’
  • Belajar dari Cerdasnya wanita ; Ummu ‘Aisyah
  • Belajar dari wanita tersuci sepanjang zaman : Ummu Maryam
  • Belajar dari pemimpin seluruh wanita (kecuali Maryam binti Imran) kelak di surga ; Ummu Fatimah az-Zahra
Luar biasa para wanita yang telah dimuliakan-NYA…
Sejenak mari  bercermin kepada mereka… adakah diri ini 1% dari mereka?
level mereka yang tinggi…selangkah demi selangkah…sehasta demi sehasta…sedepa demi sedepa…semoga istiqomah meneladani mereka…Hingga kelak… kita bisa menjadi MUSLIMAH MATAHARI….

Wahai Mutiara yang tersimpan…
Tak ada maksudku untuk mengguruimu…
Hanya… izinkan diri ini untuk bersama melangkah bersamamu agar kita tetap istiqomah memegang bara ini…
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan taufik-NYa untuk kita bersama…

Allahumma Aamiin…

Dari Seorang Muslimah yang masih memperbaiki diri


sumber dari: belajarnulisideologis.wordpress.com

hati adalah raja




HEART IS A KING


sumber dari: gambarnasihat.wordpress.com

dengarlah pesananku ini sahabat..






Kiranya tempias membasahi jendelamu,
Itulah tandanya air mataku mengalir mengingatimu,
Kiranya kau tersedar ada darah di jemarimu,
Itulah tandanya ada sesuatu terjadi kepadaku,
Andainya engkau tersentak dari lamunan panjangmu,
Itulah tandanya aku sedang merindui dirimu,
dan
Andainya engkau terbangun dari tidurmu tika ayat-ayat al-Quran mendayu di Subuh sunyi,
Itulah tandanya aku 'pergi' dulu sebelummu...



sumber dari: bisikantuntutankasih.blogspot.com

lafaz yang tersimpan






Luluh hatiku yang sayu
Menatap wajahmu tenang dalam lena
Kasih zahirkan laku
Sedangkan bibirku jauh dari lafaznya

Dan raut tuamu membekas jiwaku
Meredakan rindu mendamaikan kalbu
Tak mungkin kutemu iras sentuhanmu
Biarpun kuredah seluruh dunia
Mencari gantimu

Betapa sukarnya menyusun bicara
Meluahkan rasa menuturkan sayang
Kasih yang terlimpah hanya sekadar
tingkah
Cuma ungkapan kebisuan yang
melindungkan kalimah rahsia

Masih kubiarkan waktu
Melarikan lafaz kasihku padamu

Mengapakah sukar menyusun bicara
Meluahkan rasa menuturkan sayang
Kasih yang terlimpah hanyalah sekadar
tingkah
Cumalah ungkapan bisu kalimah rahsia

Apakah yang hilang andai dilisankan
Bait penghargaan penuh kejujuran
Tak mungkin terlihat cinta yang merona
Jika hanya renungan mata yang bersuara
Bukan tutur kata

Tiada lagi ertinya pengucapan
Andai akhir nafas di hujung helaan
Sebelum mata rapat terpejam
Usah biar kehilangan
Menggantikan lafaz yang tersimpan



sumber dari: bisikantuntutankasih.blogspot.com